Mendikti Satryo Sebut Rekaman yang Viral di Medsos Bukan Suaranya

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri
Sumber :
  • Antara

Jakarta, VIVA – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut rekaman yang beredar di media sosial bukan suaranya.

"Itu bukan suara saya," ucapnya di Jakarta, Selasa.

Ia juga menegaskan, rekaman yang tersebar di media sosial (medsos), yang di mana ia diduga memprotes tentang jaringan Wi-Fi kepada pegawainya adalah tidak benar.

Satryo juga menanggapi tentang keputusan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek RI Togar M. Simatupang yang menyebutkan bahwa terdapat cara-cara lain selain demonstrasi, misalnya melalui diskusi dan upaya-upaya persuasif.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro, saat ditemui di Kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Jumat, 22 November 2024.

Photo :
  • ANTARA/Sean Filo Muhamad

"Ya, tadi kan itu upaya kita untuk membuat pengalaman yang sama antara kami dengan mereka. Ke depan, kita masing-masing akan berkomunikasi, toh satu kantor juga, kita bisa bertemu dan bercanda setiap saat, masing-masing juga punya atasannya dan bisa diskusi," tuturnya.

Satryo juga membantah pihaknya melakukan pemecatan, tetapi menyebut mutasi dan rotasi yang merupakan hal biasa di suatu instansi atau kementerian.

"Untuk diklarifikasi, dan tadi juga sudah saya sampaikan kepada yang bersangkutan, kementerian tidak pernah memecat siapa-siapa. Yang ada, pemerintah itu, kementerian mengadakan mutasi atau rotasi, benar-benar sesuatu yang memang umum dikerjakan oleh sebuah institusi, lembaga dari pemerintah maupun non-pemerintah," paparnya.

Anggota Polrestabes Makassar Diduga Lakukan Penganiayaan dan Pemerasan Warga Ditahan

Ratusan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar aksi damai di depan kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Senin 20 Januari 2025.

Aksi yang dilakukan dengan menyanyikan sejumlah lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya dan Bagimu Negeri, teriakan yel-yel, serta pembentangan spanduk dan sejumlah karangan bunga tersebut dipicu oleh adanya pemberhentian secara mendadak kepada salah seorang pegawai Kemendiktisaintek bernama Neni Herlina, beberapa waktu yang lalu.

Aturan Jam Malam bagi Pelajar Diberlakukan di Kota Bandung Mulai Hari Ini

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendiktisaintek RI Khairul Munadi dalam forum dialog antara Pimpinan Kemdiktisaintek dan Paguyuban Pegawai Dikti di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1) menyampaikan Kemendiktisaintek selalu terbuka akan berbagai masukan dan aspirasi.

Kemenkum Minta Singapura Lawan Permohonan Penangguhan Paulus Tannos

"Kementerian sangat terbuka akan berbagai masukan dan aspirasi, terutama dari publik dan internal," kata Khairul.

Khairul mengatakan Pimpinan Kemendiktisaintek akan melakukan tindak lanjut dan mencari solusi terbaik atas berbagai dinamika yang terjadi pada proses transisi ini. (Ant)

Ilustrasi gempa bumi.

Dubes RI Sebut Tidak Ada WNI Terdampak Gempa 5,8 SR di Turki

KBRI menyebutkan bahwa jumlah WNI di Turki per Juni 2025 sebanyak 9.532 orang.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025