Meninggal di Puncak Cartenz, Jenazah Lilie dan Elsa Tiba di Bandara Soetta
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Tangerang, VIVA - Jenazah dua pendaki yang meninggal di Puncak Cartens, dekat Timika, Papua, yakni Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono, tiba di kargo PT. Bangun Desa Logistindo, Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Senin, 3 Maret 2025.
Kedua jenazah tersebut tiba di Bandara Soetta pada pukul 17.50 WIB, kemudian langsung dibawa menggunakan dua mobil jenazah milik gereja dengan masing-masing pelat nomor B1876 PIX dan B1923 PIX.
Dalam penjalanan itu, mobil jenazah yang menbawa keduanya langsung mendapatkan iringan pihak keamanan dan kedua keluarga untuk menuju rumah duka di Jakarta dan Bandung.
Proses pengangkutan jenazah pendaki ke dalam mobil jenazah untuk dibawa ke rumah duka
- VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Seperti diketahui, pada akhir Februari 2025, Lilie dan Elsa bergabung dalam tim ekspedisi yang terdiri dari sepuluh pendaki, termasuk musisi Fiersa Besari, serta lima pemandu profesional. Mereka memulai perjalanan dengan helikopter menuju Lembah Kuning sebelum melanjutkan pendakian dengan berjalan kaki.
Setelah mencapai puncak pada 28 Februari 2025, cuaca buruk melanda saat perjalanan turun. Kondisi ekstrem tersebut menyebabkan Lilie dan Elsa mengalami hipotermia, yang akhirnya merenggut nyawa mereka pada 1 Maret 2025. Suhu dingin yang menusuk ditambah dengan kelelahan ekstrem, membuat tubuh mereka tidak mampu bertahan.
Kondisi semakin memburuk, dan meskipun tim ekspedisi mencoba memberikan pertolongan, nyawa mereka tidak tertolong. Jenazah keduanya akhirnya dievakuasi pada 2 Maret 2025 menggunakan helikopter menuju Timika, sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing.
Kabar meninggalnya Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, sebelumnya disampaikan oleh jurnalis Andreas Harsono yang merupakan rekannya.
"Lilie Wijayati dan Elsa Laksono, keduanya berumur 60 tahun, meninggal dunia karena kedinginan di Puncak Cartens, dekat Timika, Papua. Lilie perancang busana di Bandung, Elsa dokter gigi di Jakarta. Mereka alumni SMA Dempo Malang tahun 1984," tulis Andreas.
