Balon Udara Digantungi Petasan Meledak, Rumah Warga di Tulungagung Rusak Parah

Balon udara meledak di Tulungagung merusak rumah warga
Sumber :
  • Antara

Tulungagung, VIVA –  Balon udara plastik yang digantungi puluhan petasan berukuran jumbo jatuh dan meledak sehingga merusak rumah warga di Desa Suruhan Lor, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu, 13 April 2025.

Kemenbud: Festival Budaya Spiritual Bangkitkan Kebudayaan Tanah Air

Dilansir Antara, meskipun tidak jatuh korban, ledakan petasan berukuran jumbo itu menyebabkan rumah warga bernama Marsini (59) rusak berat. Genting rumah rusak berat, plafon jebol dan mebeler ikut rusak.

Berdasarkan pantauan, sisa balon udara terpantau masih berserak di atas genting, juga kertas bekas petasan ditemukan jatuh di atas almari di bawah atap dan genting yang jebol itu.

Kemendagri Bakal Bahas Lagi Soal 16 Pulau yang Disengketakan Trenggalek dan Tulungagung Awal Juli

Polisi dari jajaran Polsek Bandung dan Inafis Polres Tulungagung kemudian datang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengumpulkan barang bukti serta keterangan sejumlah saksi.

Kapolsek Bandung AKP Anwari menyebut, pihaknya telah menelusuri lokasi peluncuran balon yang berada di area persawahan Dusun Bakah, Desa Mergayu, tak jauh dari titik ledakan.

Pulau yang Jadi Sengketa Trenggalek dan Tulungagung Ternyata Ada 16, Bukan 13

"Jaraknya sekitar 500 meter dari lokasi rumah yang rusak. Setelah kejadian di Desa Gandong awal April lalu, rupanya masyarakat belum jera," katanya.

AKP Anwari menegaskan wilayah Kecamatan Bandung saat ini dalam kondisi darurat petasan dan balon udara.

Dalam operasi sebelumnya, polisi menyita sekitar 15 balon udara dan satu karung petasan.

"Kerugian diperkirakan mencapai Rp30 juta hingga Rp35 juta. Karena tidak hanya genteng, kayu, dan plafon yang rusak, tetapi juga perabotan di dalam rumah," ujarnya.

Sementara itu, pemilik rumah, Marsini (59), menuturkan peristiwa terjadi saat ia menyapu halaman depan. Ia melihat balon udara melayang dari arah barat daya, disusul ledakan beberapa petasan kecil.

"Saat balon berada di atas rumah almarhum Pak Sekdes, meledak pertama kali. Lalu, mendekat ke rumah saya, meledak lagi. Yang ketiga suaranya paling besar. Saya baru tahu rumah rusak dari tetangga," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya