Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Letusan Capai 900 Meter dari Puncak

Lontaran abu yang keluar dari kawah setinggi 500 meter saat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Selasa, 6 Agustus 2024.
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, VIVA – Gunung Semeru mengalami erupsi dengan letusan setinggi 900 meter di atas puncak pada Rabu pagi. Gunung tersebut berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.

Gempa Kuat Guncang Bengkulu, 34 Rumah Rusak

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian dalam laporan tertulis menjabarkan, kolom abu Gunung Semeru teramati berwarna kelabu. Dengan intensitas tebal ke arah utara dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 123 detik.

"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 06.28 WIB dan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut (mdpl)," kata Sigit, Rabu, 23 April 2025.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Lontarkan Abu Setinggi 1.200 Meter

Berdasarkan catatan petugas, aktivitas Gunung Semeru masih didominasi gempa letusan pada pengamatan kegempaan hari Selasa (22/4) selama 24 jam yakni tercatat 35 kali gempa letusan/erupsi, dua kali gempa guguran, lima kali gempa Hembusan, tiga kali gempa vulkanik dalam, dan enam kali gempa tektonik jauh.

Erupsi Gunung Semeru.

Photo :
  • PVMBG.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki 19 Mei 2025: Kolom Abu Capai 1.200 Meter

Dia pun menjelaskan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status Gunung Semeru yang masih Waspada atau Level II, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

Arsip foto: Gunung Semeru erupsi yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang, Minggu, 21 Juli 2024.

Photo :
  • ANTARA

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya