850 Personel TNI-Polri Amankan Perdamaian 2 Kelompok Bertikai Karena Pilkada di Puncak Jaya
- ANTARA/HO-Polres Puncak Jaya
Puncak Jaya, VIVA – Pihak kepolisian dan TNI, menerjunkan personelnya untuk mengamankan prose perdamaian dua kelompok masyarakat, yang selama ini berselisih karena pilkada.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Ahmad Fauzan mengatakan sebanyak 850 personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan proses perdamaian secara adat yang dilakukan dua kelompok masyarakat di Mulia Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, yang bertikai terkait pilkada.
"Memang benar anggota yang disiagakan untuk pengamanan perdamaian yang dilakukan sesuai tradisi masyarakat yakni belah kayu 'Doli' tercatat 850 orang,"Â kata Kapolres Ahmad Fauzan kepada ANTARA, Minggu, dikutip dari Antara.
Perdamaian antardua kelompok pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Puncak Jaya itu sepakat berdamai dengan melakukan proses 'belah kayu doli' yakni membelah kayu, kata Kapolres.
Dihubungi dari Jayapura, Kapolres Puncak Jaya mengatakan, prosesi perdamaian antara kedua kelompok yang bertikai itu akan dihadiri Gubernur, Majelis Rakyat Papua (MRP) dan Kapolda Papua Tengah serta Danrem 173/PVB.
Berbagai kesiapan saat ini dilakukan termasuk kesiapan anggota TNI-Polri dalam melakukan pengamanan.
Saat ini situasi keamanan relatif kondusif dan untuk memberikan rasa aman, personel TNI-Polri melakukan patroli dialogis.
"Kami saat melaksanakan patroli tidak henti-hentinya meminta dan mengajak masyarakat agar ikut serta menjaga keamanan dan tidak melakukan aksi saling menyerang," katanya.
Mahkamah Konstitusi dalam sidang putusan Senin (5/5) menolak Permohonan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Bupati Dan Wakil Bupati Puncak Jaya.
Pasangan Yuni Wonda-Mus Kogoya mendapat suara terbanyak dengan 77.296 suara sedangkan perolehan suara pasangan Miren Kogoya-Mendi Wonerengga tercatat 65.787 suara. (Ant)