Awas Ngabeledug, Kalimat dan Story WA Terakhir Korban Ledakan Amunisi di Garut

WhatsApp Story Almarhum Dadang Korban Ledakan Amunisi Kadaluarsa, beberapa hari sebelum insiden ledakan terjadi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat (Garut)

Garut, VIVA – Di balik tewasnya 13 orang warga sipil dan TNI pada peristiwa meledaknya amunisi kadaluarsa, di tempat peledakan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut Jawa Barat, pada Senin 12 Mei 2025, menyimpan kenangan yang tidak mudah dilupakan.

BMKG: Lima Gempa Terjadi di Jabar dalam Sehari

Dea Islami, merasa tak percaya jika temannya Dadang Iis (48), warga Kampung Sakambangan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cibalong Garut, menjadi salah satu korbannya 

Beberapa hari sebelum dikabarkan tewas dalam sebuah ledakan amunisi tersebut, Dadang sempat bertemu dan mengobrol. Dalam obrolan itu, almarhum Dadang mengungkapkan bahwa rasa rindu karena sudah lama tak bertemu.

Dikritik soal Lapangan Kerja, Dedi Mulyadi Singgung Matematika Dasar Warga Jabar Lemah

" Jadi malam-malam sebelum peristiwa terjadi saya sama Dadang sempat ngobrol, "geus lila teu panggih" (sudah lama tak bertemu)," ujar Dea, Rabu 14 Mei 2025.

Dadang merupakan salah seorang warga yang dikenal cukup baik dan aktif dalam kegiatan sosial. Dia juga aktif dalam kegiatan karang taruna di desanya. 

Penjelasan Resmi Kakanwil Ditjenpas Jabar Terkait Pembebasan Bersyarat Setya Novanto

" Dia sangat aktif dalam kegiatan sosial, dia juga aktif dalam kegiatan karang taruna, " ucap Dea.

Hal yang sama juga disampaikan Uus Sutisna, keponakan almarhum Dadang. Bahwa pamannya tersebut merupakan pekerja keras untuk menghidupi keluarga. Tentu saja pihak keluarga sangat terpukul atas kepergian Dadang.

"Orangnya baik dan pekerja keras untuk keluarga," katanya.

Yang sangat dia ingat, lanjut Uus, adalah kalimat terakhir yang disampaikan almarhum pamannya kalimat "awas ngabeledug" awas meledak. Kalimat itu disampaikan dalan WhatsApp Group (WAG) karang taruna beberapa saat sebelum ledakan terjadi.

"Itu disampaikan almarhum untuk memberikan informasi soal ledakan saat pemusnahan amunisi kadaluarsa," ucap Uus.

Lanjut Uus, bahkan beberapa hari sebelumnya, almarhum Dadang sempat mengupdate status di whatapp story  "awas ngabeledug" dengan postingan foto dia dan salah seorang perwira TNI korban ledakan yang disebut sebut Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD) yang juga tewas dalam kejadian tersebut

"Mungkin itu firasat buruk almarhum " pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya