Bicara di Forum Aktivis 98, Qodari Sebut Prabowo Demokrat Sejati Sejak Reformasi
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Pakar politik dan aktivis nasional, M. Qodari, menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah seorang demokrat sejati yang konsisten menempuh jalan demokrasi sejak awal reformasi. Hal tersebut disampaikan Qodari dalam Sarasehan Lintas Generasi Aktivis 98 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu, 21 Mei 2025
“Pak Prabowo bersusah payah mendirikan Partai Gerindra dari nol pada 2008, lalu ikut pemilu tiga kali sebelum akhirnya terpilih sebagai presiden pada 2024. Kalau bukan seorang demokrat, tidak mungkin beliau menempuh jalur sesulit itu,” tegas Qodari.
Wakil Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari
- Dok. Istimewa
Qodari menyebut demokrasi Indonesia telah berubah jauh sejak 1998, baik dari segi struktur maupun aktor politik.
“Dulu partai dominan satu, sekarang multipartai. Kekuasaan dulu terpusat, kini terdesentralisasi. Aktor politik juga lebih beragam. Dan sekarang, aktor utamanya adalah Presiden Prabowo,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, Prabowo tidak hanya membawa semangat demokrasi politik, tetapi juga arah baru ekonomi lewat konsep Prabowonomics.
“Basisnya Pasal 33 UUD 1945. Ada empat ayat hasil amandemen. Saya bacakan ayat keduanya: cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara,” ujar Qodari.
“Pasal 3: bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa tantangan utama pemerintahan Prabowo ke depan adalah implementasi program.
“Bagaimana menjalankan MBG, bagaimana menjalankan CKG, bagaimana mengoperasionalkan sekolah rakyat, bagaimana mendirikan 80.000 Koperasi Desa. Semua hal yang dipastikan oleh Pak Prabowo untuk membuat kemajuan rakyat,” jelasnya.
Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen (sumber: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Qodari juga menyoroti fokus Prabowo pada keadilan sosial. “Pak Prabowo sadar, pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan pemerataan. Beliau bahkan mengutip data yang tadi dikatakan oleh Pak Robert, bahwa 1% warga menguasai 36% kekayaan nasional. Ini harus ditransformasi,” tambahnya.
Sebagai penutup, Qodari menekankan visi jangka panjang Prabowo: membangun manusia Indonesia. “Setelah era pembangunan infrastruktur oleh Pak Jokowi, kini saatnya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Itulah kunci menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.