Badan Geologi ESDM Sebut Lokasi Longsor Tambang Gunung Kuda di Cirebon Masuk Zona Rentan Gerakan Tanah
- ANTARA/Fathnur Rohman
Cirebon, VIVA – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, lokasi longsor di area Tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah tinggi.
“Tambang galian C Gunung Kuda terletak pada wilayah yang mempunyai proporsi probabilitas kejadian gerakan tanah lebih besar dari 50 persen dari total populasi kejadian,” kata Kepala Badan Geologi, M. Wafid, dalam keterangan yang diterima di Bandung, Jumat, 30 Mei 2025.
Menurut Wafid, zona kerentanan tinggi merupakan daerah yang sering mengalami kejadian gerakan tanah, baik longsoran lama maupun baru.
Longsor di Gunung Kuda Cirebon.
- Antara FOTO
Kondisi ini, lanjut dia, dipengaruhi oleh intensitas curah hujan tinggi serta kemungkinan adanya aktivitas kegempaan di sekitar wilayah tersebut. “Gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru di lokasi tersebut masih aktif bergerak akibat faktor curah hujan tinggi dan atau gempa bumi,” kata dia.
Ia menambahkan secara umum kemiringan lereng di area tambang Gunung Kuda tergolong cukup berisiko, dengan sudut kemiringan yang curam dan keberadaan lereng buatan yang terbentuk dari bahan timbunan.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan sebanyak 10 korban tewas akibat longsor yang terjadi di area tambang tersebut telah dievakuasi.
“Korban meninggal dunia berjumlah 10 orang. Dua di antaranya masih dalam proses identifikasi,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Selain korban jiwa, enam orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka dan telah mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Sumber Hurip dan puskesmas terdekat dari lokasi kejadian bencana. (Ant)