30.000 Jemaah Indonesia akan Lakukan Tanazul, Tidak Kembali ke Mina,Tapi ke Hotel

Makkah, VIVA – Setelah menyelesaikan mabit di Muzdalifah dan lontar jumrah aqabah, sebagian jemaah haji Indonesia pada Haji 2025 akan mengikuti skema tanazul. Skema ini kembali diterapkan untuk mengurangi kepadatan tenda di Mina dan memberi kenyamanan ekstra, khususnya bagi jemaah sektor Syisyah dan Raudhah.

Tanazul adalah mekanisme di mana jemaah dipulangkan lebih awal ke hotel di Makkah setelah selesai melontar jumrah aqabah, tanpa harus kembali bermalam di Mina. Tahun ini, sebanyak 30.000 jemaah dijadwalkan mengikuti skema tersebut.

KH M. Ulinnuha, Musytasyar Dini PPIH Arab Saudi, menjelaskan bahwa tanazul sah secara syariah dan tidak membatalkan ibadah haji.

“Tanazul juga mengikuti pendapat Mazhab Hanafi yang menyatakan bahwa mabit di Mina hukumnya sunnah. Maka jemaah yang memilih langsung kembali ke hotel tidak terkena dam dan hajinya tetap sah,” terang KH Ulinnuha.

Penerapan tanazul dilakukan secara selektif, terutama pada jemaah yang telah melaksanakan lontar jumrah tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijjah. Usai lontar, mereka langsung diarahkan kembali ke hotel masing-masing, tanpa kembali ke tenda di Mina.

Langkah ini tidak hanya meringankan beban jemaah, tapi juga mengurangi risiko kelelahan dan kepadatan dalam tenda, yang selama ini menjadi tantangan utama di puncak ibadah haji.

“Semoga semua rangkaian ibadah haji tahun ini berjalan lancar. Mari kita jaga niat, kesehatan, dan kekhusyukan, serta memohon kepada Allah agar dikaruniai haji yang mabrur,” doa KH Ulinnuha menutup penjelasannya.
 

Total Tabungan Haji Tembus Rp 303 Miliar Per Juni 2025, Bank Mega Syariah Ungkap Strateginya

Bank Mega Syariah pun menggenjot strategi melalui Program Poin Haji Berkah Mega Syariah, periode 1 April 2025 hingga 31 Maret 2026.

VIVA.co.id

18 Juli 2025