Kalau Ijazah Asli Jokowi Ditunjukkan ke Publik Bakal Chaos, Perang Iran-Israel Semakin Memanas
- Antara
POPULER, VIVA – Polemik soal ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tampaknya masih menyedot perhatian banyak pembaca VIVA. Sepanjang, Senin, 16 Juni 2025, bahkan berita seputar ijazah mantan wali kota Solo tersebut menjadi yang paling banyak dibaca di kanal News.
Selain soal berita ijazah Jokowi, ada pula berita terpopuler lainnya, yakni soal konflik empat pulau di Aceh yang kini masuk Pulau Sumatera Utara. Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) RI Yusril Ihza Mahendra mengatakan Perjanjian Helsinki tak bisa dijadikan rujukan terkait batas 4 Pulau di Aceh yang kini ditetapkan masuk dalam wilayah Pulau Sumatera. Berita populer berikutnya datang dari luar negeri, yakni ketegangan antara Iran denga Israel. Perang keduanya pun semakin memanas.
Berikut ini lima berita terpopuler di kanal News VIVA, Senin, 16 Juni 2025 yang dirangkum dalam tulisan round up:
1. Kuasa Hukum Jokowi: Kalau Ijazah Asli Ditunjukkan ke Publik, Ini Akan Chaos
Kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan.
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Kuasa hukum Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Yakup Hasibuan mengungkapkan alasan mengapa ijazah Jokowi tidak ditunjukkan ke depan publik. Dia menyebutkan, jika hal itu terjadi maka akan menimbulkan chaos dan preseden buruk.
"Kalau sampai ditunjukkan, ini akan men-create chaos dan preseden yang sangat buruk," kata Yakup dalam konferensi pers, Minggu, 15 Juni 2025. Baca berita selengkapnya disini.
2. Yusril Tegas: Perjanjian Helsinki Bukan Rujukan Sah Polemik 4 Pulau Aceh
Menko Kumham Imipas RI Yusril Ihza Mahendra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari 2025
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) RI Yusril Ihza Mahendra mengatakan Perjanjian Helsinki tak bisa dijadikan rujukan terkait batas 4 Pulau di Aceh yang kini ditetapkan masuk dalam wilayah Pulau Sumatra. Yusril sudah pelajari Perjanjian Helsinki.
“Enggak, enggak masuk. Undang-undang 1956 juga enggak. Kami sudah pelajari,” kata Yusril kepada wartawan di Depok, dikutip pada Senin 16 Juni 2025. Baca berita selengkapnya disini.
3. Iran Ultimatum Warga Israel Tinggalkan Wilayah Pendudukan: Jangan Biarkan Rezim Kriminal Jadikan Kalian Perisai
VIVA Militer: Unjuk rasa warga sipil Israel
- NurPhoto/Gili Yaari
Eskalasi kawasan Timur Tengah memanas setelah Iran berani membalas serangan zionis Israel. Iran menyampaikan secara tegas agar warga Israel segera meninggalkan wilayah pendudukan. Otoritas negara Persia itu mengeluarkan ancaman peringatan seiring gelombang serangan balasan Iran terhadap Israel yang dimulai Minggu, 15 Juni 2025. Baca berita selengkapnya disini.
4. Motif Pria di Singkawang Tega Bunuh Balita, Sakit Hati dengan Pengasuh Korban
Tersangka Pembunuhan Balita Ditangkap Polisi di Singkawang, Kalimantan Barat
- Antara
Satreskrim Polres Singkawang bersama Resmob Polda Kalbar menangkap pelaku pembunuhan terhadap balita 1 tahun 11 bulan berinisial RF di Singkawang Kalbar pada Sabtu malam sekitar 21.30 WIB. Kasat Reskrim Polres Singkawang AKP Deddi Sitepu mengatakan, terduga pelaku berinisial UA alias AB, berhasil diamankan di Jalan Budi Utomo tepatnya di kawasan Pasar Hongkong Kota Singkawang. Baca berita selengkapnya disini.
5. Skenario Netanyahu Israel Serang Iran, Dunia Jangan Lupa Genosida Brutal di Gaza
VIVA Militer: Dampak serangan udara Israel di Iran
- cnn.com
Serangan Israel ke Iran tengah jadi sorotan dunia internasional termasuk di Tanah Air. Langkah Israel dinilai brutal karena melakukan bentuk agresi terbuka yang melanggar hukum internasional. Demikian disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta. Dia mengecam keras Israel yang menyerang fasilitas nuklir Iran dan sejumlah titik strategis di negara lainnya.
Sukamta bilang Israel memperlihatkan wajah brutal yang semakin kehilangan legitimasi moral di mata dunia. Baca berita selengkapnya disini.