Saudia Airlines Diancam Bom Lagi, BNPT Koordinasi dengan Otoritas Saudi Telusuri Teror
- VIVA/Nur Faishal (Surabaya)
Jakarta, VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyampaikan tengah melakukan koordinasi secara lintas bilateral dengan otoritas Arab Saudi. Upaya itu dilakukan untuk mengetahui asal muasal teror ancaman bom yang menimpa pesawat Saudi Airlines SVA-5688 rute Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.
"Nah, kami BNPT berkoordinasi lintas bilateral baik ke Arab Saudi atau pihak lain untuk mencari informasi sumber dari pada (teror itu),” kata Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono di Jakarta Selatan, Sabtu 21 Juni 2025.
Eddy menegaskan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum terutama TNI-Polri untuk penyelidikan lebih mendalam. Hal itu menyesuaikan instruksi Menkopolkam Budi Gunawan.
"Makanya pak Menkopolkam kemarin sudah memberikan statemen bahwa TNI Polri, kami BNPT terus bekerja sama untuk mencari informasi tadi sumber itu,” lanjut Eddy.
“Karena jangan sampai kita salah menelaah, menganalisis bagaimana sumber tadi ya,” tutur Eddy.
Maskapai Saudi Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deliserdang
- Ist
Kemudian, Eddy mengatakan setelah adanya teror bom tersebut, Pemerintah RI akan meningkatkan perlindungan untuk kepulangan jemaah haji yang saat ini masih terus berlangsung.
“Ya tentunya semua diantisipasi, dan mitigasi terus dilakukan. Kemudian yang utama adalah kami berkoordinasi secara bilateral untuk memastikan bahwa sumber itu pasti atau dalam istilahnya itu harus terverifikasi,” ujar Eddy.
Diketahui, teror bom ini merupakan kedua kalinya yang menimpa pesawat Saudia Airline hingga berujung mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu.
Pesawat yang mendapatkan teror bom sebelumnya adalah Saudi Airlines SV5276 dengan mendarat darurat di Kualanamu pada Selasa 17 Juni 2025. Namun, dari pemeriksaan satu hari setelahnya pesawat dinyatakan steril dari bom. Pesawat pun kembali melanjutkan penerbangan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
