Pemerintah Setor Nama Calon Dubes untuk 24 Negara, Puan: Sifatnya Rahasia

Ketua DPR RI Puan Maharani.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan Pemerintah sudah mengusulkan nama calon-calon duta besar atau dubes untuk 24 negara sahabat termasuk Amerika Serikat.
Daftar calon dubes itu akan ditindaklanjuti oleh Komisi I DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutannya.

Puan menyampaikan itu untuk merespons surat yang dikirimkan Presiden Prabowo Subianto kepada DPR RI terkait permohonan pertimbangan calon dubes untuk negara sahabat yang baru saja dibacakan dalam rapat paripurna DPR RI.

"Sesuai dengan mekanisme yang ada di DPR dan nantinya akan dibahas di Komisi I. Tadi, dalam rapat paripurna sudah saya sampaikan bahwa nama-nama bersifat rahasia. Kemudian pembahasannya pun bersifat rahasia karena ini pertama dan menyangkut legalitas dan lain sebagainya," kata Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Juli 2025. 

"Namun bisa saya sampaikan usulan calon dubes yang disampaikan oleh Pemerintah ada 24 negara," lanjut politikus PDIP itu.

Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah).

Photo :
  • Istimewa

Dia bilang karena bersifat rahasia, maka nama-nama calon dubes untuk saat ini tak bisa diungkap ke publik. Puan meminta agar masyarakat menunggu hasil fit and proper test yang akan dilakukan Komisi I DPR dalam waktu dekat.

"Jadi, nanti tunggu hasil dari fit and proper yang dilakukan oleh Komisi I. Mulai hari ini Komisi I akan melakukan mekanisme fit and proper test," jelas eks Menko PMK itu.

Adapun dalam fit and proper test itu, calon-calon dubes akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI. Mereka nanti akan dipilih berdasarkan persetujuan Komisi I DPR. 

Komisi I Tunggu Perintah Pimpinan DPR untuk Fit Proper Test Calon Dubes RI

Kemudian, hasilnya akan dibawa ke dalam rapat paripurna untuk disahkan. Persetujuan paripurna DPR kemudian akan dikirimkan ke pemerintah, dan jika berjalan lancar calon-calon dubes tersebut nanti selanjutnya bakal dilantik Presiden Prabowo.

Berdasarkan aturan yang ada, uji kelayakan dan kepatutan dilakukan untuk mengetahui kompetensi calon dubes sebagai pertimbangan dari DPR kepada Pemerintah.

Soroti Kondisi Geopolitik, Kemhan Tingkatkan Kewaspadaan dan Kekuatan TNI

“Bagaimana nanti kemudian komisi I menyatakan apakah orang tersebut pantas, tidak pantas, boleh diajukan atau tidak diajukan dan lain-lain sebagainya,” jelas Puan.

Namun, saat ditanya siapa saja nama calon dubes yang diusulkan Pemerintah, dia bilang hal itu baru akan dibuka saat fit and proper test dilakukan.

DPR Terima Nama Calon Dubes RI, Diumumkan di Paripurna Besok

“Nanti di komisi I juga udah ada. Komisi I kan tidak mungkin melakukan fit and proper tanpa tahu namanya,” tutur Puan.

Dijelaskan Puan, nama calon dubes belum bisa dibuka saat ini karena memang mekanismenya seperti itu. Dalam aturan, kata Puan, nama-nama calon dubes baru akan diumumkan setelah proses pemilihan telah selesai.

“Memang itu mekanisme. Jadi, bukannya ini dirahasia-rahasiain. Tadi juga dalam paripurna, saya membacakan sesuai dengan tata tertib, akan dibahas secara rahasia tanpa menyebut nama. Kemudian, akan dilakukan fit and proper, setelah itu selesai baru akan diumumkan,” jelas Puan.

Lebih lanjut, dia menuturkan karena daftar nama calon dubes terkait nama seseorang, maka hal itu jadi ranah Komisi I.

"Untuk menyebutkan bagaimana orang tersebut apakah bisa lanjut dari calon menjadi duta besar atau tidak, ya silakan nanti. Bukan kemudian sepertinya rahasia tertutup, (tapi) kita menghormati nama tersebut,” lanjut Puan.

Puan mengatakan tidak ada pesan khusus dari Pemerintah mengenai calon-calon dubes yang akan ditempatkan, termasuk untuk Amerika Serikat.

"Semua nama yang diusulkan tentu saja kami menghargai dan menghormati nama yang diusulkan karena semua nama yang diusulkan sudah merupakan pilihan yang terbaik," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya