Andra Soni soal Banjir Tangerang: Dulu 4 Tahun Sekali, Sekarang 3 Kali Setahun

Gubernur Banten Andra Soni meninjau banjir di Ciledug
Sumber :
  • Antara

Tangerang, VIVA –  Gubernur Banten Andra Soni menyerukan kolaborasi konkret antara Pemerintah Provinsi Banten dan para pengembang perumahan dalam menangani banjir kronis yang terus melanda wilayah Tangerang Raya.

Perkuat Mitigasi Pascabanjir, DPRD Bekasi Tegaskan Legalitas Proyek Pemulihan Kawasan

Ia menegaskan, penanganan banjir tak bisa dilakukan secara parsial oleh pemerintah saja, melainkan harus melibatkan semua pihak, khususnya pengembang yang ikut membentuk tata ruang kawasan.

"Ini nggak bisa diselesaikan parsial, ini harus diselesaikan secara bersama-sama," kata Andra Soni  di Kabupaten Serang, Selasa, 8 Juli 2025.

Menteri Lingkungan Hidup ‘Pelototi’ Pembongkaran Bangunan Setelah Banjir Puncak

Banjir mulai surut di Perumahan Puri Kartika Ciledug

Photo :
  • VIVA / Sherly (Tangerang)

Ia menuturkan, sebagai warga yang dibesarkan di kawasan rawan banjir, seperti Ciledug Indah, Puri Kartika, Maharta, dan Jurang Mangu, dirinya menyaksikan langsung bagaimana intensitas banjir semakin parah seiring waktu.

Cegah Banjir Besar, Pemerintah Diminta Pulihkan Daerah Aliran Sungai Kabupaten Bekasi

"Dulu banjir bisa terjadi empat tahun sekali. Sekarang malah bisa dua sampai tiga kali dalam setahun. Saluran air juga makin sempit," ungkapnya.

Andra menilai, para pengembang perumahan harus ikut bertanggung jawab atas dampak banjir yang ditimbulkan akibat pembangunan yang mengabaikan aspek lingkungan.

"Dulu saat menjual rumah, mereka janji kawasan bebas banjir. Sekarang ada banjir, mereka harus ikut mencari solusi bersama kita," ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Pemprov Banten telah membentuk Satuan Tugas Pengendalian Banjir yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Banten.

Satgas ini bertugas mengoordinasikan berbagai langkah lintas sektor, termasuk percepatan normalisasi sungai dan penertiban bangunan liar yang mengganggu aliran air, sebagaimana yang sedang dijalankan di Kota Serang. "Ikhtiar-ikhtiar seperti ini perlu kita dukung penuh," ujar Andra.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, balai besar sungai, pemerintah provinsi, hingga kabupaten/kota, agar tidak terjadi tumpang tindih atau saling menunggu aksi.

"Permasalahannya bukan siapa yang harus mulai, tapi bagaimana semua pihak bergerak bersama. Kita senang bila itu dilakukan secara gotong royong," tandasnya. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya