Pesta Miras Berujung Maut di Kediri, Polisi Bongkar Fakta dari Rekaman CCTV
- VIVA.co.id/Aji YK
Kediri, VIVA – Polres Kediri Kota, Jawa Timur, menyita rekaman CCTV terkait kasus kematian seorang perempuan usai pesta minuman keras di sebuah tempat hiburan malam di Kabupaten Kediri.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, mengatakan pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti.
"Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Barang bukti yang kami amankan di antaranya CCTV, serta sisa-sisa minuman keras yang diduga dikonsumsi oleh para korban," kata AKP Cipto di Kediri, Senin (4/8/2025).
Miras oplosan dalam kemasan plastik/Ilustrasi
- VIVAnews/Diki Hidayat - Garut
Peristiwa ini menelan satu korban jiwa berinisial IB (32), warga Kelurahan Bujel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dua korban lain yang juga perempuan, berinisial G dan H, hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kejadian bermula pada Jumat (1/8/2025) malam ketika rombongan korban yang terdiri dari empat wanita dan tiga pria mendatangi sebuah tempat hiburan malam di Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.
Di lokasi tersebut, mereka karaoke dan berpesta minuman keras selama kurang lebih tujuh jam, mulai pukul 20.00 WIB hingga 04.00 WIB.
Saat hendak pulang, salah satu korban ditemukan tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke rumah sakit bersama dua rekannya. Namun, nyawa IB tidak tertolong.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Cipto Dwi Leksana di Kediri, Jawa Timur
- Asmaul/ANTARA
Dari hasil pemeriksaan medis, kematian korban disebabkan keracunan minuman beralkohol.
"Hasil penyelidikan awal yang sudah kami lakukan dari informasi tersebut, diagnosis dokter menyatakan adanya intoksikasi alkohol ataupun keracunan minuman keras pada ketiga korban," jelas AKP Cipto.
Polisi kini masih mendalami kasus ini, termasuk menelusuri sumber minuman keras yang dikonsumsi korban.
"Sampai hari ini penyelidikan masih terus kami lakukan. Barang bukti juga sedang kami uji di laboratorium untuk memastikan kandungan zat berbahaya di dalamnya," tambahnya. (ANTARA)