Terapkan Prinsip BETAH, Polda Bengkulu Pastikan Seleksi Penerimaan Anggota Polri Transparan dan Bebas Intervensi
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Kombes Pol Sih Harno menekankan bahwa prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH) merupakan komitmen fundamental Polri dalam menciptakan proses rekrutmen yang berkualitas, berkeadilan, serta bebas dari praktik penyimpangan.
Hal itu disampaikannya dalam sosialisasi Penerapan Prinsip BETAH kepada jajaran Polda di wilayah Sumatera, dalam upaya memperkuat integritas dan profesionalitas dalam proses penerimaan anggota Polri. Kegiatan itu dilakukan Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Bengkulu.
“Penerimaan anggota Polri adalah gerbang awal untuk menghadirkan SDM Polri yang unggul. Prinsip BETAH harus menjadi acuan bersama dalam setiap tahapan seleksi, sehingga rekrutmen berjalan tanpa intervensi, transparan, dan berintegritas. Harapan kami, prinsip ini dapat direplikasi oleh seluruh Polda di wilayah Sumatera, dan selanjutnya diperluas penerapannya ke seluruh Indonesia,” ujar Sih Harno dikutip dari keterangannya, Minggu, 17 Agustus 2025.
Ilustrasi pengamanan aparat gabungan TNI-Polri
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno (Semarang)
Sebagai bentuk penguatan, Polda Bengkulu juga telah melakukan benchmarking secara virtual dengan Kementerian PAN-RB, Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Benchmarking tersebut bertujuan memperkaya referensi serta menyelaraskan mekanisme rekrutmen Polri dengan standar tata kelola kepegawaian nasional yang akuntabel dan modern.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran perwakilan dari seluruh Polda wilayah Sumatera. Dalam sosialisasi tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan mengenai strategi penerapan prinsip BETAH, mekanisme pengawasan seleksi, hingga langkah pencegahan penyimpangan. Forum tersebut juga menjadi ajang penguatan komitmen kolektif, agar penerapan prinsip BETAH dapat diadopsi secara konsisten di setiap satuan wilayah.
Melalui kegiatan ini, Polri menegaskan keseriusannya untuk menghadirkan proses seleksi yang selaras dengan konsep “Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan (Presisi)” yang dicanangkan Kapolri. Diharapkan, keberhasilan penerapan prinsip BETAH di wilayah Sumatera akan menjadi model nasional, sehingga seluruh Polda di Indonesia mampu mewujudkan proses penerimaan anggota Polri yang profesional, objektif, dan terpercaya.
