Korban Gempa Poso Bertambah 41 Orang, Satu Meninggal Dunia 9 Luka Berat

Korban luka-luka akibat gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • FB Lanto Budjalemba Padaga

Poso, VIVA – Satu korban luka gempa magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Minggu, 17 Agustus 2025, meninggal dunia. Korban atas nama Katrin Kande, warga Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, meninggal dunia pada Minggu malam, pukul 22.30 Wita.

Gempa 7,5 M Guncang Selat Drake, AS Keluarkan Peringatan Tsunami

Korban merupakan jemaat gereja Elim Masani mengalami luka berat tertimpa puing-puing gereja yang ambruk. Korban sebelumnya sempat dirawat di RSUD Poso.

Berdasarkan data terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, korban berjumlah 41 orang -- termasuk satu korban meninggal dunia. 

Gempa Bekasi Terasa Sampai Jakarta, Pramono Pastikan Tak Ada Korban dan Kerusakan

"9 orang luka berat sudah menjalankan operasi di RSUD Poso dan 3 orang di ruangan ICU, 1 orang kritis, 1 orang meninggal dunia," tulis BPBD Poso dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Agustus 2025. 

Selanjutnya, 7 orang luka ringan dirawat di RSUD Poso, 7 orang di Puskesmas Tokorondo, 10 korban luka ringan telah ditangani di lokaso oleh Dinas Kesehatan Poso dan 8 korban luka ringan telah ditangani di Puskesmas Tangkura.

Satu Musala di Kabupaten Bekasi Roboh Akibat Gempa

Gempa tersebut menyebabkan sejumlah bangunan dan fasilitas publik di 9 desa rusak. Antara lain, Desa Masani: 1 gereja. Desa Towu: 1 rumah rusak ringan dan 4 rumah rusak berat. Desa Bega: 1 rumah rusak ringan. 

Desa Tangkura: 1 unit SD rusak berat, 2 gereja rusak ringan, 5 rumah rusak berat, 9 rumah rusak ringan. Desa Lape: 8 rumah rusak ringan. Desa Tokorondo: 2 rumah rusak ringan. Desa Kilo: 1 rumah rusak ringan. Desa Maranda: 4 rumah rusak ringan. Desa Patiwungan: 2 rumah rusak berat. 

Selain itu, sebanyak 62 pasien RSUD Poso juga terpaksa diungsikan ke tenda darurat BPBD, yang didirikan di halaman rumah sakit demi keselamatan mereka. BPBD bersama aparat desa setempat terus melakukan assessment dan koordinasi untuk memastikan penanganan darurat berjalan cepat.

BPBD menyebut kebutuhan mendesak yang diperlukan warga meliputi tenda, terpal, lampu taktis, selimut, alas tidur, makanan siap saji, perlengkapan bayi, obat-obatan, serta kendaraan operasional untuk mendukung evakuasi dan distribusi bantuan.

"BPBD Sulteng terus berkoordinasi dengan aparat desa dan pemerintah daerah, untuk mempercepat penanganan darurat. Kami juga mengimbau masyarakat tetap waspada karena gempa susulan masih berlangsung," kata  kata Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus dalam keterangan tertulis di Palu.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Minggu pukul 05.36 WIB.

Gempa itu dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,8 dengan episenter gempa terletak pada koordinat 1,27 derajat lintang selatan 120,75 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 kilometer arah barat laut Kota Poso pada kedalaman 10 kilometer.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya