Sahroni Kritik OTT Bupati Koltim, Ketua KPK Klaim Penangkapan Sudah Akuntabel

Ketua KPK Setyo Budiyanto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Ramadhan

Jakarta, VIVA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto menegaskan operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis dilakukan dengan akuntabel. 

KPK Bongkar Kelakuan Wamenaker Noel Ebenezer di Kasus Pemerasan Sertifikasi K3

Hal tersebut disampaikan Setyo menjawab kritikan dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI sekaligus Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni dalam rapat kerja bersama KPK di Kompleks Parlemen, pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Ia memastikan seluruh proses OTT tersebut dilakukan dengan prinsip akuntabilitas dan tidak sembarangan dalam mengambil langkah penindakan.

Menkes Prihatin Wamenaker Noel Jadi Tersangka: Presiden Sudah Ingatkan Jangan Korupsi!

Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.

Photo :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

"Kami lakukan secara akuntabilitas, proporsional, kemudian memperhatikan kepentingan masyarakat untuk kepentingan umum," kata Setyo dikutip Kamis, 21 Agustus 2025.

Buntut OTT Sertifikasi K3, Ketua KPK Ultimatum Menteri Turun Tangan Awasi Pelayanan Publik

Setyo menjelaskan perkara yang menjerat Abdul Azis berkaitan dengan dugaan suap. Ia memastikan seluruh langkah yang ditempuh KPK memiliki dasar hukum yang jelas. 

"Segala sesuatunya kami bisa pertanggungjawabkan prosesnya itu, sebagaimana yang diatur yang saya sampaikan di pasal 5," kata dia.

Setyo menegaskan, langkah OTT yang dilakukan KPK berangkat dari informasi awal yang diterima lembaganya melalui jaringan masyarakat. 

"Yang pertama, kami melakukan kegiatan itu berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengkritik Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis beberapa waktu lalu. 

Sahroni menilai, OTT itu dilakukan di waktu yang tidak tepat karena Bupati Koltim, Abdul Azis tengah mengikuti Rakernas partai di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia pun meminta agar KPK menghargai partai politik (parpol).

"Kami berharap Pak, Bapak (KPK) punya momen waktu yang pas. Kenapa saya bilang waktu yang pas? Kami semua di sini, delapan partai, jangan sampai lembaga partai politik yang ada di bumi ini atau kami enggak dihargai," kata Sahroni dalam Rapat Kerja Komisi III DPR bersama KPK di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.

Bupati Koltim Abdul Azis

Photo :
  • ANTAR/La Ode Muh Deden Saputra

Ia mengungkapkan KPK menangkap Abdul Azis yang sedang berada di dalam kamar sebuah hotel usai mengikuti Rakernas Partai NasDem pada Kamis, 7 Agustus 2025 malam. Menurutnya, hal tersebut kurang tepat dilakukan oleh KPK.

"Tapi kalau mekanisme penangkapan yang tidak bersamaan, kalau waktu yang tidak pas, sampai ada masuk ke ranah dalam ruangan kamar seseorang," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya