TNI Bantah Lakukan 'Cipkon' Biarkan Aksi Demo Jadi Anarkis

Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandyo Budi Revita
Sumber :
  • Dok. Istimewa

Jakarta, VIVA – Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita membantah adanya unsur kesengajaan yang dilakukan pihaknya dengan membiarkan aksi demonstrasi berubah menjadi anarkis.

Demo Berujung Penjarahan, NasDem Usul Pemerintah Usut Dugaan Makar

"Selama ini, TNI hanya bertugas membantu Polri untuk memastikan aksi demonstrasi berjalan aman dan lancar," kata Tandyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Petugas membersihkan kerusakan usai demonstrasi di Polda Metro Jaya.

Photo :
  • tvOnenews.
Lokataru Minta Delpedro Marhaen Dibebaskan: Tak Ada Surat Perintah saat Penangkapan

Kondisi tersebut membuat Polri lebih berwenang melakukan pengamanan dan penindakan secara langsung.

Peran itu dijalankan oleh TNI selama demonstrasi berlangsung, termasuk ketika aksi penjarahan terjadi pada Sabtu 30 Agustus lalu.

Komnas HAM Pastikan Ada Pelanggaran HAM di Kasus Rantis Lindas Driver Ojol

Dia melanjutkan, TNI dan Polri baru mendapatkan mandat untuk melakukan tindakan tegas dan terukur dari Presiden Prabowo Subianto, Sabtu 30 Agustus.

"Makanya pada saat tanggal 30 dipanggil presiden kan mungkin ada permintaan. Tanggal 31 kita turun (lakukan tindakan tegas)," kata Tandyo.

Tandyo juga membantah dengan tegas terkait adanya upaya "cipta kondisi" yang dilakukan TNI dengan membiarkan aksi demonstrasi berubah jadi anarkis.

"Saya kira apa kemampuan TNI untuk mencipta kondisi. Kita selama ini terus di belakang Polri," jelas Tandyo.

Tandyo berharap masyarakat tidak mudah termakan isu yang menyesatkan dan tetap mendukung upaya pemerintah menciptakan kondisi yang aman dan kondusif. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya