Aipda Krisno Diserang Massa di Kantor Polisi hingga Lepaskan Tembakan

Aipda Krisno diserang massa di Polres Manggarai, NTT
Sumber :
  • Tangkapan layarl/VIVA NTT

NTT, VIVA – Suasana tegang mewarnai halaman depan Mapolres Manggarai, Nusa Tenggara Timur, pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Kanit Jatanras Polres Manggarai, Aipda Krisno Hamid Kamal Ratuloli, diserang sekelompok warga di depan ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Sosok Mbah Tarman, Kakek 74 Tahun yang Viral Nikahi Gadis 24 Tahun dengan Mahar Rp 3 Miliar

Dalam insiden tersebut, seorang pengunjuk rasa berinisial G (56) meninggal dunia diduga akibat serangan jantung setelah mendengar letupan tembakan peringatan yang dilepaskan Aipda Krisno.

Berdasarkan video yang  beredar Senin, 6 Oktober 2025, terlihat Aipda Krisno mengenakan kaos putih dan celana jeans biru didorong-dorong serta dipukul oleh sejumlah orang hingga terjatuh. Situasi di halaman Polres tampak kacau, beberapa anggota polisi berusaha menenangkan massa dan mengamankan sejumlah parang yang dibawa warga.

Utang Pemerintah Tembus Rp 9.138 Triliun, Kemenkeu: Rasio Utang ke PDB Masih Aman

Kapolres Manggarai, AKBP Hendry Syahpputra berdialog dengan keluarga korban

Photo :
  • Jo Kenaru/tvOne/NTT

Dalam posisi masih tersungkur, Krisno kemudian mencabut pistolnya dan melepaskan satu kali tembakan peringatan ke udara. Namun, di tengah keributan itu, tiba-tiba seorang dari kelompok warga, yakni G, jatuh pingsan.

KPK Panggil Eks Dirjen Kemenaker Jadi Saksi Kasus Pemerasan Sertifikat K3

Anggota piket SPKT yang berada di lokasi segera mengevakuasi korban ke RSUD Ruteng menggunakan mobil dinas polisi. Setibanya di rumah sakit, pria tersebut dinyatakan tak sadarkan diri. Sekitar pukul 13.50 WITA, pihak rumah sakit menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.

Kapolres Manggarai, AKBP Hendry Syahputra, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan medis menunjukkan korban meninggal karena serangan jantung mendadak.

“Berdasarakan surat hasil resume medis yang ditandatangani dokter RSUD Ruteng bahwa penyebab kematian adalah ‘Cardiac Arrest’ atau henti jantung mendadak,” kata Hendry dalam keterangan tertulisnya.

Menurut AKBP Hendry, kejadian tersebut diawali sebanyak 50 orang warga Satar Mese Utara tiba di depan Mako Polres Manggarai dengan membawa parang dan benda tajam. Mereka adalah keluarga korban yang dianiaya di lokasi tambang pasir Wae Reno. Kedatangan mereka diduga untuk mencari pelaku penganiayaan yang telah diamankan polisi. (Jo Kenaru/tvOne/NTT)
 

Ilustrasi ajukan paylater

Warga RI Makin Doyan Paylater, Nilai Transaksi Capai Rp 34 Triliun

Data OJK menunjukkan pembiayaan BNPL tumbuh pesat. Baki debet perbankan dan multifinance tembus Rp34 triliun per Agustus 2025 di tengah stabilitas sektor keuangan.

img_title
VIVA.co.id
10 Oktober 2025