Perempuan Bajo Tanam Mangrove Demi Cegah Musim Janda

Jumat, 29 Mei 2015 - 12:45 WIB
Oleh :
Hutan mangrove
Hutan mangrove
Sumber :
  • iStock
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Para perempuan suku Bajo di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, memiliki cara unik untuk melestarikan alam mereka, terutama ekosistem laut. Mereka punya tradisi menanam dan merawat mangrove atau hutan bakau di kampung mereka di Desa Torsiaje.


Mangrove adalah salah satu vegetasi sumber daya perairan yang penting untuk keberlangsungan biota perairan di sekitar pesisir pantai. Bagi suku Bajo, terutama para perempuannya, ekosistem mangrove wajib dijaga karena mereka memang bermukim di kampung nelayan.


Ada alasan khusus mengapa perempuan Bajo di Torosiaje melestarikan mangrove yang sesungguhnya tak terlepas dari kehidupan mereka. Orang Bajo hidup di atas laut, sering yang dihadapkan dengan embusan angin timur dan angin barat serta ombak yang kencang.
Baca Juga :
Nelayan Ini Gendong Tiga Jasad Temannya di Tengah Laut


Baca Juga :
Mengenal Suku Bajo
Dari kedua musim itu ada kejadian-kejadian yang merengut nyawa suami dari para perempuan Bajo ketika turun melaut. Orang-orang di luar Torosiaje menyebut musim itu dengan istilah musim janda, sedangkan orang Torsiaje mengenalnya dengan sebutan angin janda.

Baca Juga :
Aksi Bakar Kapal Menteri Susi Diklaim Buahkan Hasil

Menanam mangrove, bagi mereka, merupakan solusi agar suami tak jauh-jauh turun melaut untuk memenuhi kehidupan mereka. Selain itu,  perempuan bisa membantu pendapatan para suami dengan cara memanfaatkan ekosistem di sekitar mangrove, seperti mencari kepiting bakau, teripang, dan ikan, yang bisa menunjang hidup ketika dua musim itu mengancam.


Kadek Sugiarta/Gorontalo

Halaman Selanjutnya
Kadek Sugiarta/Gorontalo
Halaman Selanjutnya