8.000 Mahasiswa di Sumsel Bisa Kuliah Gratis
- Kuliah
VIVA.co.id - Meskipun pendidikan merupakan hak yang dijamin konstitusi, tidak semua warga negara dapat menikmatinya terutama hingga pendidikan tinggi. Padahal pendidikan tinggi merupakan sarana melakukan mobilisasi sosial.
Berbekal pendidikan tinggi, peluang untuk mendapatkan mata pencaharian yang lebih layak dapat digapai. Tapi harapan itu agaknya semakin kecil bagi anak-anak cerdas namun berasal dari keluarga miskin.
Menyadari hal ini, Pemerintah Sumatera Selatan melakukan berbagai inovasi, salah satunya melalui Program Kuliah Gratis (PKG). Program tersebut menyasar secara spesifik anak-anak yang memiliki potensi akademik namun berasal dari keluarga miskin.
"Program ini kami fokuskan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak cerdas dari keluarga miskin," ujar Gubernur Sumsel Alex Noerdin dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Selasa 8 Desember 2015.
Menurut Alex Noerdin, tanpa adanya bantuan dari pemerintah banyak anak-anak dari kalangan keluarga miskin sulit mendapatkan kesempatan belajar.
Program ini merupakan inisiatif Alex Noerdin sejak menjadi Bupati di Musi Banyuasin (Muba). Program ini diteruskan saat menjadi gubernur. Saat ini, PKG diluncurkan dalam skala yang lebih besar.
Tidak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan mencapai Rp120 miliar dan akan diberikan kepada 8.000 mahasiswa. Anggaran program ini akan direalisasikan secara bertahap dalam empat tahun.
Terdapat 58 pilihan bagi para mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa ini. Program-program studi yang ditentukan tersebut menyesuaikan dengan kebutuhan sumber daya manusia di Sumsel dalam jangka pendek dan menengah.
"Berbekal komitmen yang besar, PKG dapat dilaksanakan tanpa harus menjadi daerah terkaya di Indonesia," katanya.
Sementara upaya Pemprov Sumsel untuk mendorong inovasi tersebut tidak tanggung-tanggung, dengan menggandeng berbagai stakeholder pendidikan di Indonesia dan luar negeri seperti Universitas Sriwijaya, UIN Raden Fatah, Politeknik Sriwijaya.
Selain itu juga UIN Syarif Hidayatullah, Universitas Negeri Jakarta, SEAMEO SEAMOLEC, STP Shahid, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Nanjing (Tiongkok), Universitas Jiangsu (Tiongkok), dan Universitas Jeiju (Korea Selatan).
"Tahap awal PKG diberikan untuk 2.000 mahasiswa untuk bersekolah di Indonesia atau di luar negeri," ujarnya.
Â
Khusus untuk mahasiswa yang kuliah di luar negeri, Pemprov Sumsel telah mengirim sembilan orang ke Cina pada tahun 2014, satu orang di Nanjing College Chemical of Technology (NJIST), lima orang di Nanjing Institute Railway of Technology, dan tiga orang di Jiangsu Institute of Commerce.
Selanjutnya pada 2015, mahasiswa PKG yang dikirim ke Cina ada lima orang, mereka belajar di Design WUXI Institute of Technology untuk jurusan Fine Art and dan 25 orang di Nanjing Collecge Chemical of Technology (NJIST) untuk jurusan Mechanical Technology, Marketing, Mechanical and Electrical Equipment Repair and Management, dan Mechatronics Technology.
Saat ini terdapat lima orang yang mengikuti Pre-departure Training di SEAMEO SEAMOLEC yang akan berangkat ke WUXI Institute of Technology. Selain itu, 30 orang sedang mengikuti Pre-departure Training selama tiga bulan di Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta sebelum berangkat ke Jepang.
"Harapannya mereka setelah lulus dapat kembali berbakti untuk daerahnya sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki," katanya.