'Drop Out' Kuliah, Pemuda Ini Malah Jadi Wakil Bupati
Rabu, 30 Desember 2015 - 06:21 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id
- Namanya Muhammad Nur Arifin.
Didrop out
dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, pemuda 25 tahun ini malah terpilih jadi wakil bupati. Ia mendampingi suami artis Arumi Bachsin, Emil Eliastanto Dardak, yang terpilih sebagai Bupati Trenggalek.
Baca Juga :
Sibuk Urusi PKK, Arumi Akui Kangen Dunia Artis
Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2015 lalu, Emil-Arifin menjadi pasangan calon kepala daerah termuda se-Indonesia. Emil berusia 31 tahun, sementara Arifin 25 tahun. Karena itu, Arifin akan disematkan rekor wabup termuda oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) saat pelantikan nanti.
Arifin tak menyangka ia dan pasangannya, Emil Dardak, meraih suara terbanyak pada Pilkada serentak beberapa pekan lalu. Bagaimana tidak, bermodal awal elektabilitas nol sekian persen, Emil-Arifin akhirnya mampu menumbangkan pasangan calon petahana, Kholik-Priyo Handoko.
Modal Arifin hanya semangat dan keyakinan. Itu sifatnya yang tertanam sejak kuliah. Sifat pantang menyerahnya ditularkan dari kedua orangtuanya. "Ayah saya semasa muda tukang becak, ibu tukang cuci. Mereka kemudian merintis usaha alat masak," katanya.
Karena kegigihan orangtua, Arifin bisa meneruskan kuliah di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Operasional Unair Surabaya, masuk tahun 2007 lalu. "Tahun 2012 bikin skripsi tapi tak bisa ikut ujian. Ada dua mata kuliah wajib tak lulus, mata kuliah statistik bisnis dan metodologi penelitian," ujarnya.
Saat gagal ikut ujian skripsi, ayahnya meninggal. Arifin akhirnya pulang kampung di Trenggalek dan meneruskan usaha ayahnya di bidang produksi peralatan masak. Meski tak lulus, ia bisa mempraktikkan ilmu di kampusnya dan mengorganisasi 5.000 karyawan di usaha yang dikelolanya.
"Sebenarnya ada keinginan untuk meneruskan kuliah sampai dapat gelar sarjana. Tapi ada saja kendalanya. Sampai akhirnya saya terima surat DO dari Unair. Surat DO-nya sampai di rumah ketika saya sibuk-sibuknya kampanye Pilkada kemarin," cerita Arifin.
Singkat cerita, mendampingi Emil, Arifin mencalonkan diri di Pilkada Trenggalek. "Tertarik mencalonkan diri setelah berpikir apa yang harus dilakukan pemuda Trenggalek untuk daerahnya. Melihat konstelasi politik saat Pilkada, menurut saya pemuda harus ada bargaining," ucap Arifin.
"Lalu majulah. Awalnya independen, setelah ada komunikasi dengan beberapa partai, kemudian maju berpasangan dengan Mas Emil," ucap dia. Di Pilkada Trenggalek, Emil-Arifin diusung oleh Partai Golkar, Demokrat, PDIP, PAN, Gerindra, Hanura, dan PPP.
Halaman Selanjutnya