Jokowi: Ada Kabupaten Tak Punya Jalan Aspal
Minggu, 10 Januari 2016 - 14:35 WIB
Sumber :
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa seluruh elemen masyarakat harus sudah siap dalam pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Minggu 10 Januari 2016, Jokowi meminta seluruh lapisan baik dari pusat maupun daerah harus bekerja keras untuk membenahi problem yang ada saat ini.
"Ini problem yang ada di depan mata kita. Ketimpangan wilayah, kaya dan miskin. Ketimpangan harga. Ketimpangan itu nyatanya memang ada, faktanya ada," kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan harga bensin premium antara di Pulau Jawa dengan di wilayah pegunungan Papua, seperti Wamena dan Jayawijaya yang mencapai Rp60-Rp70 ribu per liter.
"Di sini semen harganya Rp60 ribu, di sana harganya Rp800 ribu, ada yang Rp1,5 juta, Rp2 juta dan Rp2,5 juta," katanya.
Kembali Jokowi bercerita, bahwa ada sebuah kabupaten di Papua yang membuatnya sangat kaget. Karena tidak ada jalan aspal di wilayah itu.
"Untuk menuju Wamena jalannya empat hari. Karena itu saya perintahkan PU dan TNI agar tahun ini antara Momogo, melewati Duga naik ke Wamena harus tembus jalan darat. Saya enggak tahu caranya. Yang penting saya perintah dulu," katanya.
Menurut Jokowi, bila hal itu bisa terwujud dan ada jalan tembus menuju Wamena, maka harga kebutuhan yang telah disebutkan tadi dapat ditekan hingga setengahnya.
"Semen diangkut pakai pesawat, 1 kilogram ongkosnya Rp10 ribu. Betapa besar ketimpangan itu," katanya.
Karena itu, Jokowi memastikan pulau-pulau akan dikoneksikan dan dihubungkan. Kemudian tantangan kedua adalah kemiskinan yang di depan mata. Menurutnya, angka yang ada saat ini mencapai 11 persen, tetapi dia ingin memastikan patokan dari jumlah tersebut.
"Kalau patokannya menurut Bank Dunia 2 dollar, mungkin angkanya jauh beda sekali," katanya.
Karena itu, soal infrastruktur anggaran untuk Indonesia timur berlipat jauh dengan tahun lalu. Baik yang berkaitan dengan jalan, airport, bandara dan bendungan.
"Anggara infrastruktur kita kurang lebih Rp311 triliun. Tol trans Sumatera dan yang mangkrak-mangkrak 5 atau 10 tahun lalu kita ambil alih. Kemudian jalan-jalan perbatasan, bahwa kita sampaikan kita ingin membangun dari pinggiran, membangun dari desa," katanya.
Baca Juga :
PDIP Masih Amati Dinamika Politik Jakarta
PDIP Bahas Nama Budi Waseso untuk Pilkada Jakarta
Sekretaris Jenderal mengelak menjawab soal nama Risma.
VIVA.co.id
11 Agustus 2016