Garuda dan Lion Air Nyaris Tabrakan, Ini Penjelasan AirNav
- VIVAnews/Adri Irianto
Bahkan, pasca insiden tersebut terdengar komunikasi dari pilot Garuda Indonesia yang mengatakan bahwa alarm traffic (Traffic Collision Avoidance Sytsem - TCAS) di kokpitnya telah berbunyi dan kru penerbang segera melakukan manuver avoidance.
Kedua pesawat itu berada di titik terdekat, berada kurang dari 3 kilometer dan saling menuju satu sama lain. Meningat kecepatan relatif tinggi kedua pesawat itu mendekat adalah di atas 1.000 km/jam, maka malapetaka dihindari dengan sisa waktu kurang lebih 10 detik.
Menurut standar penerbangan international, pesawat terbang di udara harus dipisahkan paling sedikit 1.000 kaki secara vertical dan 5.5 kilometer (3 mil laut) secara horizontal. Kekurangan pemisahan di bawah itu dikategorikan "near miss", atau hampir tabrakan.
Setelah kejadian, Lion Air JT 960 mendarat dengan selamat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 15.01 WITA, sementara pesawat Garuda GA 340 memutuskan untuk kembali ke Bandara Juanda di Surabaya sambil menunggu kondisi cuaca dan lalu lintas udara membaik.
Akhirnya GA 340 berangkat kembali pukul 15.26 WIB dan mendarat tanpa insiden di Bandara Ngurah Rai pukul 16.59 WITA. (one)
