Pemerintah Aceh Disarankan Jangan Mudah Terima Imigran

Para imigran ilegal asal Sri Lanka beristirahat di tenda penampungan sementara di Pulo Kapuk, Aceh Besar, Minggu (19/6/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA.co.id – Pengamat keamanan dan politik Aceh Aryos Nivada mengingatkan agar pemerintah Aceh untuk tidak terlalu mudah menerima atau menampung imigran gelap yang terdampar di daerah mereka.Jika pun membantu secara kemanusiaan, Aceh disarankan untuk cukup memberikan bantuan untuk kebutuhan hidup mereka.

Sinergi Bea Cukai Teluk Nibung dan Imigrasi Amankan Imigran Gelap di Peraian Tanjung Jumpul

“Atau jalan keluar lain adalah mereka ditempatkan di salah satu pulau di Aceh sementara waktu, jangan ditempatkan di permukiman warga,” kata Aryos, Minggu, 19 Juni 2016.

Baru-baru ini sebanyak 44 migran Tamil, Srilanka terdampar di Pantai Pulau Kapuk, Lhoknga, Aceh Besar. Awalnya pemerintah melarang untuk mendarat, kini mereka diberikan izin sementara untuk mendarat di Aceh.

Sabang Marine Festival Usung Potensi Bahari dan Budaya Aceh

Pemerintah Aceh sebelumnya pernah menerima pengungsi Rohingya asal Myanmar dan pengungsi dari Bangladesh. Mereka diberikan fasilitas untuk tinggal di Aceh Utara, sementara Bangladesh telah dikembalikan ke negara mereka.

“Pengalaman yang terjadi ada kesenjangan sosial, banyak kritikan yang untuk pemerintah Aceh saat itu. Para pengungsi pun keluar dari kamp penampungan, mereka kemudian jadi liar,” kata Aryos.

Ratusan PMI di Inggris Diduga Jadi Imigran Gelap, Mahfud MD Didesak Bantu
VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Trump: Silakan Imigran Gelap Pulang Gratis Tinggalkan AS

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengizinkan imigran ilegal di AS untuk melakukan penerbangan gratis keluar dari negara AS.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2025