Jokowi Siapkan Narasi Besar Keamanan Indonesia
- Biro Pers-Setpres
VIVA.co.id – Dalam pertemuan dengan jajaran Komandan Kodim dan Komandan Korem seluruh Indonesia di Bandung, Jawa Barat, hari ini, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan untuk memberi rasa aman di tengah-tengah masyarakat. Presiden mengatakan, dalam dua hari ke depan akan ada sebuah narasi tentang keamanan yang pemerintah siapkan.
"Dalam sehari dua hari ini kita akan menyiapkan sebuah narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan, bukan kekhawatiran," ujar Presiden Jokowi, seperti dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Selasa 15 November 2016.
Seperti diketahui, Presiden melakukan kunjungan kerja ke Bandung untuk bertemu dan memberi pengarahan ke Markas Komando Korps Pasukan Khas (Mako Korps Paskhas) di Lanud Sulaiman. Setelah itu, berlanjut ke Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI Angkatan Darat (AD).
Pekan lalu, Presiden melakukan konsolidasi ke sejumlah pasukan baik TNI dan Polri. Pada Senin 7 November, Presiden secara mendadak mengumpulkan prajurit TNI di Markas Besar TNI Angkatan Darat. Sore hari, ia mengunjungi kantor PBNU.
Keesokan harinya, Selasa 8 November 2016, Presiden mengumpulkan sejumlah pejabat tinggi Polri. Tercatat, seluruh Kapolda hadir, beserta para komandan yang mengawal aksi 411. Setelah itu, Presiden ke kantor PP Muhammadiyah.
Pada Kamis 10 November, Presiden mendatangi Markas Komando Pasukan Khusus atau Kopassus TNI. Keesokan pada Jumat 11 November, Presiden mengumpulkan ribuan anggota Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Dari Brimob, Presiden kemudian bergeser ke Markas Korps Marinir TNI Angkatan Laut, di Cilandak Jakarta Selatan. Turut mendampingi Presiden pada Apel Danrem dan Dandim se-Indonesia di Secapa TNI AD Bandung, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono.
Ijazah Palsu Jokowi Dibawa ke Ranah Hukum, Boni: Itu Terobosan yang Bagus
Ijazah Palsu Jokowi Dibawa ke Ranah Hukum, Pengamat bilang Demokrasi Harus Ikut Aturan Main
