Ini Kronologi Ledakan Molotov di Gereja Ambarawa

Sisa ledakan bom molotov di Gereja Katolik Santo Yusuf, Ambarawa, Jateng, Kamis, 13 April 2017.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Polisi masih mendalami motif Muh Farudin (37) meledakan molotov di depan Gereja Santo Yusuf, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. 

Polres Jaktim Tangkap 24 Remaja Diduga Hendak Tawuran, Sita Celurit hingga Bom Molotov

Meski tak ada korban, ledakan itu cukup menggemparkan sejumlah jemaat gereja yang hendak melakukan Misa Kamis Putih.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Polisi Djarot Padakova menyatakan, sebelum meledakkan molotov tersebut, pelaku sempat ditegur oleh seorang pegawai gereja. "Saat ditegur pegawai gereja, pelaku langsung lari. Membawa petasan yang dimasukan dalam botol," kata Djarod, Kamis, 13 April 2017.

Ada Bom Molotov Ketika Polisi Tangkap 10 Remaja yang Hendak Tawuran

Selang beberapa menit, tiba-tiba terdengar bunyi letusan petasan, tepat di depan pintu gerbang gereja. Ledakan itu berasal dari dalam botol berisi bensin, tepat pukul 14.30 WIB. 

Diketahui, tiga molotov dilempar ke dekat gerbang gereja dan hanya satu molotov yang meledak. Sempat ada kobaran api saat molotov meledak. Api sempat membakar salah satu pohon di dekat gerbang gereja.

2 Kali Rumahnya Dilempari Bom Molotov, Ketua GP Ansor Lampung Lapor Polisi

Teror itu membuat panik warga. Saksi kejadian tersebut langsung melaporkan ke petugas yang sedang melakukan patroli di kawasan gereja.  Mereka kemudian melakukan pengecekan ke sumber ledakan.

"Pelaku langsung diamankan oleh petugas polisi. Selanjutnya kami bawa ke Polsek Ambarawa," ujar Djarod.

Dari pemeriksaan awal, Fahrudin diketahui merupakan warga Bergas Lor RT 6 RW 3 Kelurahan Bergas, Kabupaten Semarang. Lelaki pengangguran itu diduga mengalami gangguan kejiwaan.

"Diduga 44 (gila) karena saat ditanyai soal soal ledakan itu berubah-ubah dan enggak nyambung. Tapi masih tetap kami tahan untuk diketahui apakah dia benar-benar gila," ujar Djarod. 

Dari hasil olah kejadian perkara yang dilakukan tim identifikasi Polres Semarang, ditemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya, pecahan botol yang telah terbakar,  lima botol kecil minuman berenergi, 16 petasan jenis kembang api, satu sandal kulit warna hitam, satu topi, handuk dan korek api untuk membakar molotov dan ketela yang terbakar. (adi)
 

Polisi Jerman bersiaga di lokasi pengancaman

EURO 2024 Mencekam, Polisi Jerman Tembak Pria yang Bawa Kapak dan Molotov

Polisi Jerman mengatakan, pada hari Minggu waktu setempat, 16 Juni 2024, telah menembak dan melukai seorang pria yang mengancam mereka dengan kapak dan bom molotov.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2024