Indonesia Klaim Miliki Data 1.200 Militan ISIS di Filipina

Ilustrasi/Kelompok Militan Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia meyakini ada 1.200 orang militan ISIS yang kini bercokol di Filipina. Kekuatan itu ditunjukkan dengan keberhasilan mereka melakukan pendudukan di Kota Marawi, Pulau Mindanao, Filipina Selatan.

Tok! DPR Sahkan UU APBN 2026, Simak Rinciannya

"Ada datanya (1.200 militan ISIS) dengan saya," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Senin, 12 Juni 2017.

Data itu, kata Ryamizard, merupakan salah satu keahlian Indonesia dalam pengawasan kondisi keamanan regional di Asia Tenggara.

Golkar Minta Pemerintah Jelaskan Istilah IKN jadi Ibu Kota Politik: Dalam UU Tak Ada

Atas itu, data tersebut tidak bisa sembarangan diungkap ke publik. "Tidak boleh saya sebutkan," kata Ryamizard.

Pernyataan Ryamizard ini sebelumnya juga telah dilontarkannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Regional di Singapura pada 4 Juni 2017.

KSP Tak Mau Masyarakat Nilai Pemerintahan Prabowo Buta dan Tuli, Ini Alasannya

Saat itu, Ryamizard juga menyebutkan ada 1.200 militan ISIS yang kini berada di Filipina. Dari jumlah itu, militan asal Indonesia terdata ada 40 orang.

Apa yang diungkap oleh Ryamizard itu juga dikutip dalam straitstimes.com, 4 Juni 2017. Ia juga menyebutkan bila ribuan militan itu masuk ke Filipina setelah otoritas setempat menyatakan perburuannya terhadap pimpinan kelompok teror di Filipina, Isnilon Hapilon.

Jumlah militan ini, berbeda dengan perkiraan yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, pada, 9 Juni 2017, di Poso Sulawesi Tengah. Saat itu Gatot menyebutkan bahwa ada lebih dari 500 orang yang kini jadi militan ISIS.

Gatot mengaku khawatir pascabentrok di Marawi, Filipina, maka Indonesia akan menjadi pelarian para kelompok militan. "Kita semua harus waspada, kalau ada orang tidak dikenal masuk wilayah kita, laporkan segera pada aparat," kata Gatot. (one)

Ketua DPD PDIP Jatim M Said Abdullah.

Dukung Generasi Sehat, MBG Diperkuat dengan Pola Baru dan Pengawasan Ketat

Said menilai harus ada deteksi dini terkait permasalahan di program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia juga mengingatkan untuk peningkatan di segi pengawasan

img_title
VIVA.co.id
24 September 2025