Terkuak, Alasan ISIS Serang Anggota Polri dengan Pisau

Lokasi penyerangan polisi di kawasan Masjid Falatehan, Jakarta Selatan.
Sumber :
  • Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Merasa terdesak dan tidak memiliki persenjataan mumpuni tak membuat anggota kelompok militan Daulah Islamiyah Irak dan al-Syam (ISIS) di Indonesia urung melancarkan aksi teror.

Bantah KPK, Habiburokhman Sebut RUU KUHAP Perkuat Pemberantasan Korupsi

Mereka justru mengandalkan senjata 'apa adanya' seperti pisau hanya untuk menyelesaikan target serangan. Pengamat teroris Al Chaidar menuturkan, aksi nekad tersebut bukanlah serangan pamungkas.

“Saya rasa tidak, dan masih ada serangan lagi nantinya. Sekarang pola penyerangan seperti itu, karena mereka semakin terdesak dan kurang pasokan senjata dan uang. Tapi nanti ini akan berubah, yaitu menabrakkan kendaraan di kerumunan warga sipil," ungkapnya, Sabtu 1 Juli 2017.

Prabowo Ingatkan Perwira TNI-Polri Tak Ingkari Sumpah: Profesi Mulia, Tapi Tak Ringan

Sebelumnya, Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, Ajun Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, pihaknya telah melakukan latihan atau simulasi penyerangan terhadap anggota Polri di tiga lokasi berbeda.

Lokasi pertama berlangsung di depan pos penjagaan Mapolresta Depok dengan melumpuhkan seorang pria yang hendak melakukan penyerangan terhadap petugas jaga.

Prabowo ke 2.000 Perwira Remaja TNI/Polri: Jadilah Tentara dan Polisi Rakyat!

Selanjutnya, simulasi berlangsung di pos pengamanan depan Mall Ramayana Jalan Margonda Raya. Pelaku yang berbeda sempat menabrak petugas lalu lintas.

Namun, hal itu berhasil ditangani oleh kesigapan anggota Polantas dibantu Tim Jaguar. Selang beberapa saat kemudian, kelompok tak dikenal juga menyerang pos pengamanan di Jalan Raya Bogor perempatan Tol Cijago.

Di lokasi tersebut, pelaku berusaha melempar bom molotov tetapi kembali berhasil digagalkan anggota. Tak butuh waktu lama, pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan Tim Jaguar setelah adanya laporan dari aplikasi Halo Polisi dan 'Panic Button'.

Dir Tipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Helfi Assegaf (tengah)

Bareskrim Bongkar Skandal Beras Premium, 212 Merek Ini Diduga Curang

Polri mengatakan, bahwa dari hasil pengujian 268 sampel beras dari 212 merek, mayoritas tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan dalam regulasi.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2025