Isi Surat Mahasiswi UI Sebelum Hilang Misterius
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA – Dugaan motif di balik hilangnya mahasiswi Universitas Indonesia, Lutviah Sari mulai terkuak. Wanita yang akrab disapa Vivi itu diduga sengaja pergi tanpa kabar, karena terbelit masalah utang. Ia merasa bertanggung jawab atas kasus hilangnya sejumlah uang milik Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Depok.
Beban tersebut semakin dirasa berat, lantaran Vivi berasal dari kalangan ekonomi bawah. Ayahnya yang berasal dari Madura, dikabarkan berprofesi sebagai buruh serabutan. Berdasarkan keterangan sejumlah rekan sekampusnya, Vivi adalah salah satu mahasiswi yang mendapat beasiswa bidik misi.
“Saya kurang tahu persisnya seperti apa, tetapi katanya bapaknya buruh serabutan,” ucap Wakil Ketua BEM FKM UI, Restu Bagus Riyanto pada wartawan, Selasa 24 Oktober 2017.
Sebenarnya, rekan sekampus tidak mempermasalahkan uang yang dikabarkan hilang tersebut. Mereka pun sangat memahami kondisi keuangan Vivi. Namun, rupanya mahasiswi FKM angkatan 2016 itu memiliki tanggung jawab yang cukup besar dan kasus ini telah membuatnya terpukul.
“Kami sudah baca suratnya dan kami (BEM) tidak ada tuntutan. Kami telah menganggap clear, tidak ada masalah dan sudah kami anggap selesai, jadi tidak ada utang,” kata Restu
Saking merasa bersalahnya, Vivi bahkan sempat menjual laptop dan ponsel untuk membayar uang yang dihilangkannya itu. Uang yang telah dibayarkan Vivi senilai Rp3 jutaan dari total uang yang hilang sekitar Rp8 juta.
“Jadi, uang Rp3 juta-an itu di kirim bersama surat yang ia titipkan ke satpam kosan. Nah, satpam kosan yang ngasih surat itu ke teman kosannya, sebelum akhirnya dia (Vivi) hilang,” jelas Restu.
Pihaknya, lanjut Restu, telah berusaha mencari Vivi dengan mendatangi kosannya di kawasan Gang Kober, sekitar Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji. “Tapi katanya, sudah enggak ada. Kita sudah berusaha nyari.”
“Surat itu dikasih langsung ke Elmo, nah Elmo itu nama panggilan untuk kelompok departemen. Qania nama orang. Surat dia yang ngasih, jadi dititipin ke petugas satpam kosan salah satu kawannya, surat sama uang Rp3 juta-an,” timpal Kartika, teman kampus Vivi.