Hadiri Demo Antireklamasi, Cagub-Cawagub Bali Malah Ditolak
- VIVA/Bobby Andalan
Ditemui tak jauh dari aksi ForBali, Mantra mengaku hadir karena ada undangan terbuka untuk masyarakat Bali yang mau hadir ke aksi demonstrasi tolak reklamasi Teluk Benoa. Dia tak menampik kehadirannya sebagai sikap tegas penolakan reklamasi yang ia kumandangkan kala deklarasi sebagai calon gubernur Bali.
Namun, ia menegaskan untuk mencabut reklamasi Teluk Benoa merupakan kewenangan pusat. "Kalau dicabut pasti ada perlawanan dari investor, itu juga harus kita pertimbangkan," katanya.
Sudikerta mengatakan kehadirannya sebagai pribadi yang menolak reklamasi Teluk Benoa. "Kehadiran kami memantau perkembangan tolak reklamasi dalam kapasitas sebagai pribadi. Kita partai koalisi berhak hadir di sini, di mana kami juga senapas dengan ForBali ini. Kita sudah ikrarkan pakta integritas, salah satunya adalah tolak reklamasi Teluk Benoa," ujarnya.
Ia memaparkan alasannya menolak reklamasi Teluk Benoa. Selain bertentangan dengan bhisama (peraturan) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) juga aspek kelayakan berdasarkan kajian Universitas Udayana. "Kita harus mencarikan solusi lain," katanya.
Saat ditanya kapasitasnya sebagai Wakil Gubernur Bali, Sudikerta mengaku tak punya kewenangan. "Sebagai wagub saya tidak ada kapasitas menentukan karena kewenangan itu ada di Gubernur. Saya tidak memanfaatkan ForBali. Saya senapas dengan mereka," katanya.
