Cagub dari PDIP Gagas Program KB 4 Anak di Bali

Kampanye calon Gubernur Bali dari PDIP, I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardana
Sumber :

VIVA – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) menggelar kampanye di sejumlah titik di Kabupaten Karangasem. Salah satunya adalah menggelar simakrama dengan ratusan warga di Banjar Bengkel, Desa Antiga, Kecamatan Manggis.

Untung Rugi Pilkada Langsung dan Tak Langsung

Sejumlah program kerja disampaikan oleh Koster. Salah satunya di bidang kependudukan. Calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PPP, PKB dan PKPI itu menggagas agar program Keluarga Berencana (KB) yang merupakan program pusat dimodifikasi dalam penerapannya di Bali.

Dalam praktiknya, program KB mewajibkan kepada penduduk Indonesia untuk membatasi keluarga hanya memiliki dua anak. Namun, program itu ternyata berbenturan dengan adat, kultur dan budaya Bali.

Pilkada ala Orba

Program KB dua anak pada akhirnya memutus generasi Bali yang sudah sekian lama ada secara turun temurun. Pada pelaksanaannya, program KB memutus generasi Nyoman dan Ketut yang akhirnya hilang.

Ya, struktur anak dalam satu keluarga di Bali memang terdiri dari empat orang. Anak pertama biasa diberi nama Gede, Putu atau Wayan. Anak kedua Made atau Kadek. Sementara anak ketiga Nyoman atau Komang. Sedangkan anak keempat Ketut.

Jagoannya Tak Juga Dilantik, Pendukung Ngamuk di Kantor Bupati Talaud

"Kalau program KB dua anak, berarti ada generasi Bali yang hilang yakni Nyoman (atau Komang) dan Ketut. Bali kehilangan kultur dan budaya," kata Koster, Kamis 15 Maret 2018. Selama ini, kata Koster, masyarakat Bali adalah warga yang paling patuh terhadap program KB. Tapi, tak ada imbal balik apapun yang setimpal atas kepatuhan tersebut.

Calon Gubernur Bali dari PDIP, I Wayan Koster (kanan) berdiskusi bersama perajin

Calon Gubernur Bali, I Wayan Koster (kanan) berbicara bersama perajin.

Ke depan, Koster ingin agar program KB khusus di Bali dimodifikasi dari dua anak menjadi empat anak. Tujuannya agar tak ada generasi Bali yang hilang. "Saya ingin KB minimum empat anak agar kultur dan budaya kita tidak hilang. Sekian lama generasi kita hilang karena program KB dua anak," kata dia.

Selain hilangnya generasi, ada pula kerugian Bali dalam bidang penganggaran. Sebagai wakil rakyat asal Bali yang duduk di Badan Anggaran DPR RI, Koster paham betul bagaimana dana dikucurkan kepada daerah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya