Sekjen PP Muhammadiyah: Move On dari Isu PKI

Pembakaran bendera PKI bergambar palu dan arit beberapa waktu lalu di Jatim
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tudji Martudji

VIVA - Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti angkat suara mengenai tudingan Amien Rais pada pemerintahan Jokowi yang memberi angin pada PKI. Mu'ti mengajak masyarakat tidak terus terjebak pada isu tersebut.

Istana Tegaskan Jokowi Tak Cuci Tangan soal Nasib IKN

"Kita seharusnya sudah move on dari isu PKI. Ini selalu mengulang seperti pada setiap tanggal 30 September," kata Mu'ti saat diskusi di tvOne, Rabu, 21 Maret 2018.

Mu'ti menegaskan bahwa PKI merupakan organisasi terlarang, melanggar hukum. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang jadi pemimpin di negeri ini harus komit menegakkan hukum.

Sidang Tahunan MPR Terakhir Jabat Presiden, Jokowi Pakai Baju Adat Apa?

"TAP MPR (TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966) PKI terlarang," tegasnya.

Meskipun demikian, Mu'ti mengaku secara ideologi, PKI tidak pernah mati. Menurutnya, pernyataan Amien harus dilihat sebagai sebuah kritik atau catatan yang akan dibuktikan oleh waktu.

Terpopuler: Honda Vario Baru Resmi Dijual, Koleksi Motor Custom Presiden Jokowi

"Kita harus melihat sebagai sebuah catatan saja. Dalam pengertian, tidak boleh kita tolak mentah-mentah atau membabi buta," katanya.

Sebagai solusi, tokoh kelahiran Kudus, 2 September 1968 itu menyarankan agar Presiden Jokowi dan Amien Rais bersilaturahmi, bertemu baik-baik, saling tabayun. Tidak perlu ada pernyataan-pernyataan gaduh di publik agar rakyat hidup lebih tenang. (ase)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) makan malam bersama Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto di kawasan GBK, Senayan, Jakarta Pusat (sumber: Instagram @jokowi)

Jokowi Soal Pertemuan Empat Mata dengan Prabowo: Kalau Diceritakan 2,5 Jam

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan isi pertemuan private atau empat mata dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Selasa malam, 8 Oktober 2024. Jokowi meng

img_title
VIVA.co.id
11 Oktober 2024