Nasdem Tuding Rio Capella Sudah 'Gila'
- VIVAnews/ Rifki Arsilan.
VIVA – Mantan Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella mengaku kecewa dengan langkah politik Partai Nasdem akhir-akhir ini. Kekecewaan salah satu pendiri Partai Nasdem itu disebabkan oleh beberapa manuver Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang merasa kecewa dengan bagi-bagi kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi.
Menurut Rio, kekecewaan pertama ketika Surya Paloh bertemu dengan Ketua Umum PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS beberapa waktu lalu. Pertemuan itu, menurut Rio sebagai bargaining politik Surya Paloh kepada Jokowi terkait dengan urusan kursi menteri.
Selain itu, dia mengaku kecewa dengan Partai Nasdem karena tidak mengundang Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Kongres ke II Partai Nasdem yang masih berlangsung hari ini. Justru, lanjut Rio, yang diundang hadir dalam pembukaan kongres adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dari berbagai manuver itu, Rio menyatakan, Partai Nasdem saat ini sudah tidak lagi sejalan dengan visi Restorasi Perubahan Indonesia, melainkan sudah menjadi Restoran Politik yang kerap menggoreng-goreng masakan untuk kepentingan politik sesaat.
"Makin tidak bisa dipahami jika manuver itu adalah bentuk kemarahan pimpinan Partai Nasdem karena kehilangan kursi Jaksa Agung dalam Kabinet Indonesia Maju. Partai Nasdem seharusnya sadar bahwa pembentukan kabinet adalah hak prerogatif Presiden dan tidak bisa diatur oleh siapapun," kata Rio Capella di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu, 10 November 2019.
Menanggapi kritik Rio Capella, Ketua DPP Partai Nasdem, Zulfan Lindan, menyesalkan sikap politik salah satu pendiri Partai Nasdem itu. Menurut Zulfan, tidak semestinya Rio Capella berbicara tentang Partai Nasdem hari ini. Sebab, lanjut Zulfan, Rio Capella sejak tersangkut kasus korupsi oleh KPK beberapa tahun lalu, dia sudah keluar dari Partai Nasdem.
"Yang menyimpang dari restorasi itu dia, makanya dia korupsi dan ditangkap oleh KPK, kok dia yang menuduh kita sekarang. Coba kalian pikir, masuk penjara 2,5 tahun tertangkap tangan karena terima duit 250 juta, tiba-tiba sekarang dia menuduh kita melenceng dari restorasi, kan gila namanya," kata Zulfan.