Muktamar NU, Pengurus Cabang Dorong Musyawarah Mufakat Jadi Opsi Utama
- Istimewa
"Muktamar merupakan forum tertinggi yang bisa menjadi etalase untuk mempertontonkan adab dan nilai-nilai baik NU ke warga dunia," lanjut Irham.
"Termasuk salah satunya adalah mempertontonkan penggunaan metode musyawarwah mufakat dalam setiap proses pengambilan keputusan, utamanya dalam memilih jajaran pengurus syuriah dan pengurus tanfidziah,” sebutnya.
Dia mengatakan PCNU mendesak agar ada kepastian penggunaan musyawarah mufakat jadi satu-satu opsi pemilihan dalam regenerasi kepemimpinan di setiap level kepengurusan NU. Dia berharap model pengambilan keputusan ini harus dikuatkan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.
"Forum Muktamar Lampung ini bisa menjadikan model musyawarah mufakat sebagai metode pengambilan keputusan tidak hanya di level syuriah juga di level tanfidziah," jelas Irham/
Terkait dinamika ini, sejumlah PCNU se-Indonesia prihatin atas perbedaan cara pandang yang mengeras dalam menyikapi perbedaan di muktamar. Keprihatinan itu lantaran perbedaan cara pandang selalu diselesaikan dengan cara voting. Padahal, metode ini riskan untuk ke depan lantaran menyisakan residu masalah.
Adapun perwakilan dalam forum PCNU yang menyerukan musyawarah mufakat dalam Muktamar ke-34 adalah Ketua Tanfidz PCNU Barru Irham Jalil, Ketua PCNU Jeneponto Syamsul Kamal, Ketua Tanfiziyah PCNU Paser Hairul Huda, Ketua PCNU Kotawaringin Barat Habib Abdurrahman Al Qodri.
Selain itu, ada Ketua PCNU Konawe Utara Tanfidz; H. Dahlan Sudeking, Ketua PCNU Sumedang Idad Istiadad, Ketua PCNU Kota Cimahi Enjang Nasrullah, Ketua PCNU kota Tangsel Abdulla Mas'ud hingga Ketua PCNU Kab Tangerang Uhi Sholahi.
