Dinilai Tambah Beban Masyarakat, DPR Sesalkan Kenaikan BBM

Anggota Komisi VII DPR Fraksi Demokrat Zulfikar Hamonangan
Sumber :
  • Dok. www.dpr.go.id

VIVA – Anggota Komisi VII DPR Fraksi Demokrat Zulfikar Hamonangan sangat menyesalkan kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif bahan bakar minyak (BBM) dan tol secara tiba tiba. Sebab hal ini sama saja menambah beban masyarakat.

UMKM Binaan Pertamina Kantongi Omzet Rp 4,7 Miliar di Inacraft 2025, Naik 62 Persen

"Kalau memang negara kita belum mampu membangun ibu kota baru (IKN), jangan alihkan anggaran yang macam-macam saat ini," kata Zulfikar dalam keterangannya, Jumat, 18 Februari 2022.

Menurutnya, saat ini situasi ekonomi masyarakat sedang sulit. Sehingga, jangan dibebani dengan kenaikan harga BBM yang bersifat tiba-tiba tanpa ada penjelasan secara terbuka pada rakyat.

Pertamina All Out Jaga Pasokan Energi untuk Sukseskan MotoGP Mandalika 2025

"Situasi ini sangat kurang mendidik di saat kondisi masyarakat kita sedang berjibaku menghadapi wabah virus COVID-19. Lalu datang lagi virus baru, ditambah lagi naik harga BBM dan tarif tol bahkan ada rencana kenaikan pajak. Jangan Diam-diam naikkan BBM untuk rakyat. PPN, lalu apa lagi?," katanya.

Ia mempertanyakan jika semuanya harus menjadi beban rakyat,  maka dimana fungsi pemerintah mengurangi beban rakyat. Pasalnya, situasi sulit malah tambah dipersulit.

Deretan Bank yang Disidak Menkeu Purbaya, Ada Temuan Mengejutkan!

"Saya sebagai anggota DPR RI komisi VII sangat menolak hal ini dan pemerintah harus segera membatalkan kenaikan harga BBM dan tarif tol karena situasi ekonomi saat ini belum stabil," katanya.

Ia menilai kebijakan ini juga membuat kaget masyarakat. Ia memastikan kebijakan ini belum disetujui fraksinya dalam RDP. "Karena bagi kami cara ini tidak tepat dan kurang pro terhadap rakyat," katanya.

Untuk diketahui, harga bahan bakar minyak atau BBM mendadak naik mulai Sabtu, 12 Februari 2022 kemarin. Penyesuaian harga untuk tiga produk bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dilakukan guna mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, ketiga BBM non subsidi itu adalah Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite.  harga minyak mentah Indonesia atau ICP per Januari 2022 telah mencapai 85 dolar AS per barel atau naik sekitar 17 persen dari indeks bulan sebelumnya.

Kenaikan harga yang signifikan inilah yang membuat Pertamina lantas mengambil sikap menyesuaikan harga BBM non subsidi tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya