Pesan Ganjar Pranowo di Moment Kebersamaannya Bertemu Gibran

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar P
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

VIVA Politik – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengunggah beberapa foto moment kebersamaannya dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Walau tidak tertulis, tetapi pertemuan itu terjadi usai perbedaan sikap mereka menyangkut perhelatan Piala Dunia U-20.

Gibran soal Usulan Gerbong Perokok: Lebih Baik untuk Ibu Menyusui-Difabel

Ganjar sebelumnya mengeluarkan surat penolakan terhadap Timnas Israel. Sedangkan Gibran, bersikap sebaliknya. Apalagi Stadion Manahan Solo awalnya akan menjadi salah satu vanue perhelatan Piala Dunia U-20 sebelum akhirnya FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah.

Dalam foto yang diunggah Ganjar Pranowo diakun Instagram miliknya, terlihat Gibran menjabat tangan Ganjar sembari menunduk seperti sungkem. Sedangkan Ganjar yang mengenakan kaos berkerah hitam, juga sedikit membungkuk dan tersenyum.

Gibran Sebut Usulan Gerbong Khusus Perokok Tak Sinkron dengan Program Presiden
Presiden FIFA Umumkan Drawing Piala Dunia 2026 di Washington DC, Timnas Indonesia Hadir?

Sedangkan foto kedua, terlihat keduanya tersenyum saat berada di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah tersebut.

Dalam caption yang diunggah Ganjar, terlihat pesan yang disampaikan politisi PDIP tersebut. Berikut kutipan lengkapnya, dikutip VIVA dari akun Ganjar Pranowo:

Ibarat sumur, awake dewe ojo nganti kelangan sumbere. Kita mesti pandai menempatkan diri agar tetap migunani.

Enom lan tuwa iku gur wilangan angka, ireng lan putih ing rambut nora tanda kawicaksanan.

Kawicaksanan niku tumrape kaya ngelmu, kang kalakone kanthi laku. Seimbang antara perasaan, perkataan dan perbuatan.

Sehat terus ya Mas Gibran.

Artinya, ‘Ibarat sumur, kita jangan sampai kehilangan sumber. Kita harus pandai menempatkan diri agar tetap berguna.

Muda atau tua itu hanyalah bilangan angka, hitam atau putih di rambut bukan tanda kebijaksanaan.

Kebijaksanaan itu ibarat mencari ilmu, yang dapat dipahami dengan sebenar-benarnya melalui penerapan dalam tingkah laku atau perbuatan. Seimbang antara perasaan, perkataan dan perbuatan’.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya