Gibran Bantah Jadi Jurkam Ganjar, Pengamat: Hati Nurani Lebih Nyaman ke Prabowo
- istimewa.
Jakarta – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan dalam beberapa kesempatan bahwa dirinya bukan juru kampanye (Jurkam) Ganjar Pranowo.
Pengamat politik Igor Dirgantara mengatakan bahwa kemungkinan hati nurani Gibran lebih nyaman ke nama lainnya selain Ganjar, yaitu Prabowo Subianto, yang beberapa kali tampil bersamanya.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Erik Thohir dan Gibran Rakabuming
- Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurutnya, Gibran juga berpeluang menjadi Cawapres Prabowo jika MK (Mahkamah Konstitusi) mengabulkan gugatan soal usia Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang bersumber pada Pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
“Jika MK mengabulkan gugatan tersebut bukan tidak mungkin Gibran Rakabuming akan menjadi Cawapres Prabowo Subianto,” tutur Igor, dalam keterangan yang diterima Sabtu 29 Juli 2023.
Selain itu, Igor juga menangkap sinyal dukungan yang memang semakin hari semakin menguat dilayangkan kepada Prabowo.
“Dukungan dari Relawan Jokowi dan Relawan Gibran terhadap Menhan RI, Musra Projo menempatkan Prabowo di urutan satu Capres 2024," kata Igor
Bacapres Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
- istimewa
Igor menilai Prabowo juga adalah capres yang dapat melanjutkan program dan kebijakan Jokowi selanjutnya. Bahkan, pada Forum Apeksi dan Apdesi, Prabowo tidak ragu mengakui keberhasilan Pemerintahan Jokowi.
“Sedangkan, Gibran merepresentasikan Gen Z dan Milenial dan berbagai survei menunjukkan keunggulan Prabowo dibandingkan capres lain di usia pemilih muda terutama pemilih pemula,” terang Igor.
“Hati nurani Gibran Rakabuming sendiri yang terlihat dari sikapnya yang nyaman dan tidak merasa diatur saat bersama Prabowo Subianto,” tutup Igor.
Menkes Prihatin Wamenaker Noel Jadi Tersangka: Presiden Sudah Ingatkan Jangan Korupsi!
Menkes Budi Gunadi Sadikin prihatin atas OTT dan penetapan Wamenaker Immanuel Ebenezer sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
