Sejarah Hotel Majapahit, Lokasi Deklarasi Anies-Cak Imin di Surabaya

Gebrakan Surya Palo Duetkan Anies dan Cak Imin
Sumber :
  • VIVA

Surabaya – Pasangan bakal capres-cawapres direncanakan digelar di Hotel Majapahit Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 2 September 2023, siang. Hotel lokasi deklarasi pasangan yang diusung oleh Partai NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini merupakan tempat bersejarah. Hotel ini jadi salah satu saksi bisu perjuangan arek-arek Suroboyo melawan penjajah.

Okupansi Hotel di Mataram Terdongkrak Gelaran MotoGP Mandalika hingga 85 Persen

Mengutip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Hotel Majapahit dibangun pada 1 Juni 1910 di Jalan Tunjungan 65 Surabaya. Oleh sang pembeli, Lucas Martin Sarkies bersaudara, bangunan tersebut kemudian dibuka secara resmi pada 1912 sebagai tempat penginapan bernama Hotel Oranje.

Sembari beroperasi, sang pemilik terus melakukan perbaikan dan perluasan bangunan hotel. Dua sayap ditambahkan dan bagian lobi diperluas. Pembukaan hotel yang sudah direnovasi itu dirayakan pada tahun 1930 dengan dihadiri banyak tamu penting. Di antaranya Putra Mahkota Leopard III dari Belgia, Putri Astrid dari Swedia, dan aktor lucu legendaris Charlie Chaplin.

Gebrakan Surya Palo Duetkan Anies dan Cak Imin

Photo :
  • VIVA

Korban Selamat Ponpes Ambruk Dijadikan Anak Angkat Cak Imin

Hotel tersebut berganti nama setelah Jepang menduduki Hindia Belanda atau Indonesia. Dari tahun 1942 hingga 1945, penginapan kelas elit itu berganti nama menjadi Hotel Yamato. Saat itu, hotel tersebut juga dijadikan sebagai markas pasukan dan pengatur strategi oleh Jepang di Jawa Timur.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

Cak Imin Minta Ponpes Libatkan Ahli Konstruksi: Tolong Jangan Asal Bangun

Selepas Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda bersama sekutunya (NICA) coba kembali menduduki Indonesia. Kota Surabaya termasuk salah satu kota kunci yang hendak dikuasai. Hotel Yamato kembali dikuasai pihak penjajah. Tiang bendera di hotel tersebut kembali berganti menjadi bendera Belanda.

Pada 19 September 1945, sekelompok pemuda revolusioner pro kemerdekaan melakukan aksi perobekan bagian warna biru pada bendera Belanda, sehingga tersisa warna merah-putih, warna bendera Indonesia. Peristiwa itu dikenal dengan Insiden Hotel Yamato. Menyusul peristiwa tersebut, hotel itu kemudian berganti nama menjadi Hotel Merdeka.

Setahun kemudian, sang pemilik asal, Lucas Martin Sarkies, kembali mengelola hotel tersebut dan mengubah namanya menjadi Hotel LMS, singkatan dari Lucas Martin Sarkies. Pada tahun 1969, Mantruns Holdings CS, lantas membeli hotel tersebut kemudian mengganti namanya menjadi Hotel Majapahit. Nama itu dipakai sampai sekarang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya