Rektor Unika Ngaku Diminta Bikin Video Sanjung Jokowi, Begini Penjelasan Polisi
- tvOne-Didiet Cordiaz
Dia punya alasan menolak permintaan polisi. Salah satunya karena situasi sekarang yang tak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Ia menyinggung seperti adanya putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait pelanggaran etik Anwar Usman saat menjabat Ketua MK.
Dia mengaku meski menolak tapi tetap dibujuk polisi agar bersedia membuat video memuji Jokowi. Namun, ia punya argumen dengan sikapnya yang tak mau membuat video pernyataan itu.
Ferdinandus menghormati Presiden Jokowi yang pernah beri ucapan sambutan secara daring saat Dies Natalis ke-40. Namun, ia merasa tidak harus membuatnya mesti memuji Jokowi.
“Beliau mengirimkan video sangat lengkap sangat bagus. Kami tentu memberi apresiasi. Nah itu kebenaran kan. Tapi, ketika ada hal-hal sesuatu yang kurang pas dengan prinsip kebenaran maka kami harus menyuarakan,” ujar Ferdinandus, di Semarang, Selasa, 6 Februari 2024.
Ferdinandus juga tak mengarahkan sivitas akademika di Unika Soegijapranata terlibat politik praktis kepentingan Pilpres 2024. Ia menegaskan sebagai rektor juga netral tanpa memihak salah satu paslon kontestan pilpres.
Laporan: Didiet Cordiaz-tvOne, Semarang
