Denny JA Beberkan 5 Alasan Jadi Konsultan Politik Prabowo di Pilpres 2024
- Istimewa
Jakarta -Â Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menceritakan dirinya dihubungi oleh presiden terpilih berdasarkan hitung cepat atau quick count, Prabowo Subianto pada Sabtu malam, 17 Februari 2024, di akun media sosialnya.
Dalam perbincangan melalui handphone, Denny menyebut dirinya membicarakan hal-hal yang santai selama kurang lebih 10 menit.
“Santai saja, kami bercakap-cakap lewat handphone selama sekitar 10 menit," ujar Denny.
Denny menjelaskan, Prabowo mengucapkan terima kasih atas kerjanya untuk ikut membantunya terpilih sebagai calon presiden (capres).
Bahkan, sambung Denny, Prabowo sempat mengutip satu kalimatnya ketika pertama kali bertemu di tahun 2023, setelah lama tak jumpa.
Denny JA
- Istimewa
"Kata Prabowo 'Den (Denny JA), gue ingat kata-kata elo waktu elu bilang, Pak, saya tak ingin membantu capres yang akan kalah'," kata Prabowo tertawa yang juga disambut Denny tertawa.
Denny menambahkan, Prabowo juga sempat mengucapkan apa yang dilakukan dirinya menambah prestasinya yang kerap memenangkan presiden.
"Kata Prabowo 'Den (Denny JA), jadi kemenangan gua sekarang ini sebagai presiden menambah prestasi elu ya. Elu jadi mempunyai rekor memenangkan presiden berapa kali?'," katanya.
Ia pun menjawab “Lima kali pak, ikut memenangkan Presiden, lima kali berturut-turut, Pak," katanya.
Prabowo pun merespons "Wah, den, itu prestasi dunia!," ucapnya.
"Siap, Pak," lanjut Denny.
Lebih lanjut, Denny juga mengatakan, Prabowo saat ini berada di momen yang jarang sekali. 20 tahun lagi, Indonesia akan menuju 2045. Menurutnya, hal ini momen Prabowo untuk ikut mengantar Indonesia menjadi negara keempat paling kuat secara ekonomi di dunia.
"Ini diprediksi oleh berbagai lembaga ekonomi," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Denny menyatakan lima hal yang membuatnya selaku konsultan politik membantu Prabowo untuk menjadi presiden di tahun 2024. Pertama, Prabowo punya kemungkinan menang paling besar.
"Simpel saja saya melihatnya. Saya sudah punya insting. Jokowi pada waktunya akan membantu Prabowo, dan diketahui publik luas," katanya.
Di pilpres 2019, Jokowi bertarung dengan Prabowo. Dukungan kepada dua capres ini, jika digabung, suaranya itu 100 persen seluruh pemilih Indonesia.
Di pilpres 2024, ketika mereka bergabung kembali, menyatukan kekuatan, berarti 100 persen dukungan pemilih pula kekuatannya.