Politisi PDIP: Kritik Anies soal Kepala Negara Kerap Absen di Forum PBB Tak Salah

Politisi PDIP, Aria Bima
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA – Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima angkat bicara soal kritik yang disampaikan eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan soal kepala negara Indonesia yang sering absen dalam forum PBB.

Dinas ke New York, Pramono: Jakarta Tak Bisa Dibangun hanya dari Dalam

Dia menilai boleh-boleh saja Anies menyampaikan kritik tersebut. Terlebih jika kritik itu diimbangi dengan argumentasi yang konstruktif.

"Ya kritik kan boleh-boleh aja. Tapi kritik yang argumentatif, kritik yang konstruktif. Pak Anies bilang bahwa kita negara besar. Kita negara di kawasan Asia Tenggara ini adalah penduduk yang hampir dari 600 juta kita hampir 300 juta. Di dunia kita nomor 4," kata Aria kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 14 Juli 2025.

PDIP Sentil Jokowi: Rakyat Jangan Diajak Mikir Hal-hal Nggak Perlu!

Aria menyebut kritik yang disampaikan Anies tidak salah. Apalagi, kata dia, kritik itu bertujuan untuk mencerdaskan rakyat dan bangsa Indonesia mengenai kriteria pemimpin ke depan.

"Kritik-kritik itu akan menjadi cara untuk lebih mencerdaskan bangsa ini, rakyat ini soal kriteria pemimpin ke depan. Itu seperti apa dan bagaimana menempatkan Indonesia lewat pemimpinnya mampu bernavigasi di dalam peta geopolitik global saat ini," tutur dia.

Pramono Gubernur Jakarta Pertama Hadiri Forum PBB, Rano Karno: Bukan Kaleng-kaleng!

Sebelumnya diberitakan, eks Gubernur Jakarta, Anies Baswedan mengatakan Indonesia harus berperan aktif di kancah internasional. Dia menyinggung pemerintah Indonesia yang kerap absen di forum PBB.

Hal itu disampaikan Anies saat menyampaikan pidato dalam acara Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 13 Juli 2025.

Eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan menghadiri Rapimnas Gerakan Rakyat

Photo :
  • Tangkapan layar YouTube Gerakan Rakyat

"Bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul, selalu Menteri Luar Negeri," kata Anies dalam pidatonya. 

Anies menjelaskan, jika kondisi seperti itu terus berlangsung, maka akan merugikan Indonesia. Dia lantas menganalogikan absennya kepala negara dalam forum PBB seperti suatu kampung yang tak pernah menghadiri rapat RT.

"Kalau kita tidak aktif di dunia internasional, itu seperti begini. Kita warga kampung, ukuran kampungnya nomor 4 terbesar, ukuran rumahnya nomor 4 terbesar di RT itu, tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang," ucap dia.

"Cuman kita bayar iuran jalan terus, ingin rame juga tidak taat di kampung. Cuma begitu rapat, warga kuta tidak datang. Padahal ukuran rumah kita nomor 4 terbesar di kampung itu," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya