Cerita Lucu Gus Dur Saat Mau Daftar Jadi Presiden

Ilustrasi Umat Khonghucu Berdoa Untuk Gus Dur
Sumber :
  • ANTARA/Bhakti Pundhowo

VIVA – Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa punya cerita lucu tentang pencalonan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sebagai Presiden ke-4 RI pada 1999. Saat itu, ketika pertanggungjawaban BJ Habibie sebagai presiden ditolak MPR, Gus Dur punya rencana mencalonkan menjadi kepala negara.

Gerindra Duga Kasus Dana Hibah Jatim Dimanfaatkan untuk Menyerang Karakter Khofifah

Rencana itu disampaikan kepada Khofifah yang menjadi sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di MPR. Namun, rencana itu baru disampaikan pukul 01.00 dini hari, sedangkan batas waktu pendaftaran capres adalah jam 07.00 paginya atau enam jam kemudian.

Sementara itu, dalam pendaftaran, ada persyaratan menyertakan surat berkelakuan baik, surat pernyataan sedang tidak pailit dan lain sebagainya. Khofifah pun bingung karena surat-surat itu perlu ditandatangani oleh kepolisian, kejaksaan, dan lain-lain.

Soroti Kasus Dana Hibah, Wakil Ketua Gerindra Jatim Sebut Pihak Tertentu Sengaja Giring Opini Sudutkan Khofifah

"Mestinya SKCK dikeluarkan oleh Polres Jakarta Selatan, tapi siapa yang bisa ngetuk pintu kapolres jam 1 pagi? Butuh surat dari polisi, butuh surat dari kejaksaan bahwa Gus Dur tidak bermasalah hukum," kata Khofifah di acara Haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta, Jumat malam, 22 Desember 2017.

Tanpa mau repot-repot memikirkan kesulitan itu, Gus Dur pun membuat surat-surat itu sendiri. Surat kelakukan baik dia tandatangani sendiri, begitu pula surat yang lain.

KPK Sebut Khofifah Minta Dijadwalkan Ulang Panggilan sebagai Saksi Kasus Korupsi Dana Hibah Pekan Depan

"Saya KH Abdurrahman Wahid, bahwa saya berkelakuan baik. Ditandatangani sendiri. Surat tidak bermasalah hukum dan pailit pun sama," ujar Khofifah.

Saat berkas-berkas pendaftaran diserahkan paginya oleh Khofifah, dan diverifikasi, Khofifah pun deg-degan. Namun ajaibnya, segala berkas yang dibuat cepat itu bisa lolos dan Gus Dur bisa bersaing dengan Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan.

"Jadi yang paling deg-degan saat itu adalah saya. Anehnya Subhanallah, Pak Sekjen MPR mengatakan bahwa persyaratan Gus Dur semuanya lengkap. Selesai pemilihan, Gus Dur Alhamdulillah terpilih sebagai capres dan Alhamdulillah terpilih sebagai presiden," kata dia.

Keberuntungan Gus Dur tidak hanya berhenti di situ. Saat hendak menunjuk Megawati sebagai wakilnya, Khofifah kesulitan mendapatkan berkas persyaratan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Saat itu, pihak PDIP tidak ada yang mau memberikan surat-surat persyaratan karena mereka tidak mencalonkan Megawati sebagai wakil presiden. Khofifah pun terpaksa tidak membawa berkas Megawati saat mendaftarkannya jadi wapres.

Tidak adanya berkas itu kemudian ditanyakan oleh petugas pendaftaran kepada Khofifah. Tanpa pikir panjang Khofifah hanya menjawab bahwa Megawati sebelumnya telah lolos administrasi saat mendaftar jadi capres, sehingga berkas tidak diperlukan lagi saat didaftarkan jadi cawapres.

Lagi-lagi petugas menerima alasan itu dan meloloskan pendaftaran Megawati. Sang putri Presiden pertama RI Soekarno itu pun jadinya resmi menjadi wakil presiden Gus Dur.

"Waktu itu satu-satunya fraksi yang mencalonkan Ibu Megawati sebagai cawapres hanya PKB, partainya Gus Dur," kata Khofifah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya