Indeks Pembangunan Pemuda Tertinggi Diraih Yogyakarta
- VIVA/Arrijal Rachman
Bonus Demografi
Sementara di sisi lain, ada beberapa provinsi yang membutuhkan perhatian khusus terhadap kebijakan dan program pembangunan pemuda, seperti Kepulauan Riau dan Kalimantan Tengah karena IPP yang menurun.
Kepulauan Riau mengalami penurunan terbesar pada 2016 dengan nilai 49,67 dari sebelumnya 55,83, karena meningkatnya kehamilan remaja, perkawinan usia anak dan tingkat kesakitan pemuda, disertai dengan menurunnya partisipasi pemuda di sekolah menengah.
Kalimantan Tengah juga membutuhkan pendekatan khusus karena IPP provinsi ini mengalami penurunan dan menduduki peringkat terbawah, bersama Kalimantan Selatan pada 2016 dengan nilai masing-masing 45,83. Provinsi-provinsi ini membutuhkan perhatian khusus untuk mempercepat pembangunan pemuda di daerahnya.
"Mengingat Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif, maka percepatan pembangunan melalui peran pemuda dirasa sangat penting. Peningkatan kualitas pemuda, baik dari sisi pendidikan, keterampilan, maupun karakter, harus menjadi prioritas," tegas dia.
Untuk mengoptimalkan upaya penyelenggaraan layanan kepemudaan tersebut, laporan IPP 2017 harus ditindaklanjuti dengan kajian mendalam terhadap berbagai kebijakan dan program yang terkait dengan pembangunan pemuda, terutama untuk penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024.
"Saya berharap buku IPP Indonesia 2017 ini dapat menginspirasi kita semua untuk memperkuat komitmen dalam berinvestasi pada pemuda, dan menciptakan masa depan yang lebih baik dan cemerlang. Semoga dalam laporan IPP pada tahun-tahun berikutnya Indonesia dapat menampilkan capaian yang terus meningkat dalam pembangunan pemuda dalam rangka menuai manfaat bonus demografi," ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
