Menlu Retno: Swasta RI Diharapkan Mau Investasi di Filipina Selatan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Sumber :
  • VIVA/ Dinia Adrianjara .

VIVA – Pemerintah Filipina berharap, keterlibatan sektor swasta Indonesia dapat lebih ditingkatkan di masa mendatang. Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Filipina Alan Peter Cayetano dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Tekad Kuat Wamen Investasi Benahi Perizinan Demi Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Retno mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, Menlu Cayetano menyampaikan apresiasi Filipina terhadap aktivitas swasta Indonesia yang sudah cukup banyak, termasuk investor untuk pembangunan jalan.

"Filipina mengharapkan keterlibatan sektor swasta Indonesia dapat lebih ditingkatkan, termasuk di wilayah selatan Filipina setelah berlakunya Bangsamoro Organic Law," ujar Retno di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Senin 20 Agustus 2018.

6 Cara Mengatur Keuangan ala Orang Hemat Bikin Finansial Stabil Meski Gaji Pas-pasan

Dalam beberapa waktu terakhir, keterlibatan sektor swasta RI di Filipina, meningkat dan tersebar dalam banyak sektor. Sejauh ini, banyak sektor swasta Indonesia yang berinvestasi di bidang konstruksi.

"Menlu Filipina berharap, kita juga bisa kembangkan di bagian selatan. Bisa terkait UMKM, perkebunan, banyak sekali. Jadi, diharap dari Indonesia, karena selain kita berpengalaman investasi di sana, ada kedekatan kultural Indonesia dengan Filipina selatan," ungkap Retno.

Sampaikan Pledoi, Eks Jaksa Kejari Jakbar Azam Minta Maaf pada Atasan, Tak Ada Pembagian Uang

Selain kerja sama ekonomi, kedua menlu juga membahas terkait proses ratifikasi delimitasi zona ekonomi eksklusif. Meski negosiasi tersebut telah diselesaikan sejak tahun 2014 lalu, namun proses ratifikasi dari pihak Filipina hingga kini masih belum rampung.

"Saya sampaikan apakah mungkin proses ratifikasi disegerakan sehingga ratification exchange itu bisa dilakukan. Mereka menyatakan akan mempercepat dan mudah-mudahan September atau November ini exchange instrumen ratifikasi bisa dilakukan," ungkap Retno.

Bank Muamalat

DPLK Syariah Muamalat Catat Lebih dari 800 Korporasi Jadi Peserta hingga Kuartal I-2025.

Jumlah tersebut tumbuh 11,2 persen dibandingkan kuartal pertama tahun sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
6 Juli 2025