5 Persiapan Pasangan Muda Kalau Ingin Punya Rumah Sendiri
- pexels
VIVA – Di akhir tahun, biasanya bank dan pengembang semakin gencar menawarkan kredit pemilikan rumah. Para pasangan muda perlu melakukan persiapan dini, agar bisa memiliki rumah sendiri.Â
Memiliki rumah sendiri adalah impian hampir semua pasangan baru menikah. Rencana ini merupakan prioritas hampir semua pasangan muda.Â
Di awal pernikahan, hanya sedikit pasangan muda yang langsung tinggal di rumah sendiri. Sebagian besar mereka masih perlu menyewa apartemen, dan tak jarang juga memutuskan untuk menumpang di rumah orangtua untuk sementara waktu.
Opsi menyewa hunian atau tinggal satu atap bersama orangtua kerap dipilih oleh pengantin baru, mengingat kondisi keuangan mereka masih belum stabil. Apalagi, harga rumah saat ni tidaklah murah dan terus melambung setiap tahunnya.Â
Meskipun demikian, bukan berarti punya hunian pribadi hanya sekadar mimpi bagi pasangan yang baru menikah. Ada banyak cara untuk memiliki sebuah rumah, antara lain dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).Â
Ikuti sejumlah persiapan berikut ini sebelum mengajukan KPR, seperti dikutip dari situs perbandingan dan pengajuan produk keuangan HaloMoney.co.id:
1. Perencanaan keuangan yang matang
Tanpa perencanaan keuangan, Anda tidak akan tahu ke mana saja penghasilan Anda digunakan. Bisa-bisa, ternyata pengeluaranmu lebih besar dari pemasukan, sehingga tidak ada dana yang tersisa untuk ditabung.Â
Jika demikian, impianmu untuk memiliki rumah pribadi bisa semakin lama untuk digapai. Dengan perencanaan keuangan, Anda dan pasangan akan terbantu untuk mencapai tujuan hidup di masa depan.
Mulailah membuat perencanaan keuangan dengan menghitung jumlah pendapatan setiap bulannya, lalu alokasikan dana tersebut untuk segala kebutuhan. Alokasikan penghasilan bulanan dengan prinsip 10–20–30–40. Sisihkan 10 persen untuk kegiatan sosial, misalnya dengan memberikan donasi di tempat ibadah.Â
Lalu, 20 persen untuk investasi persiapan masa depan. Jika target terdekatmu adalah membeli rumah, maka alokasi ini bisa Anda gunakan sebagai tabungan uang muka rumah. 30 persen selanjutnya untuk membayar cicilan, dan 40 persen terakhir untuk memenuhi biaya kebutuhan hidup sehari-hari seperti biaya makan, transportasi, tagihan listrik, dan lain sebagainya. Alokasi tersebut bersifat usulan, Anda bisa menyesuaikannya lagi dengan kondisi keuangan Anda saat ini.