9,5 Ton Manggis Banten Diekspor ke China

Buah Manggis
Sumber :
  • VIVA/Yandi Deslatama

VIVA – Banten mengekspor 9,5 ton manggis ke China. Produksi manggis kali ini yang dikirim berasal dari Kabupaten Pandeglang.

Di Luar Proyeksi Pemerintah, Perang Dagang Buat Ekspor Batu Bara RI Anjlok

Ekspor pertama kali ini ke negeri China, sebagai awal dari target pengiriman sebanyak 93,396 ton yang dihasilkan dari 136.506 pohon.

"Pelepasan ke pasar regional sebanyak 33,5 ton. Total pohon manggis yang menghasilkan di Banten sebanyak 299.595 pohon," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banten, Agus M Tauhid, saat ditemui di Desa Mekarsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Banten, Rabu, 23 Januari 2019.

Bank Mandiri Gandeng LPEI Dongkrak Ekspor RI

Sentra produksi manggis di Kabupaten Pandeglang berada di Kecamatan Bojong, Saketi, Cisata, Menes, Picung dan Carita. Tujuan ekspornya untuk negara Asia dan Eropa.

Ekspornya sudah dimulai sejak 10 tahun lalu. Sumber produksinya dari Kabupaten Lebak dan Pandeglang.

Atasi Perang Dagang Global, Perusahaan Ini Justru Fokus Ekspor ke Negara Non-Tarif

"Keberhasilan Banten mampu menembus pasar ekspor Asia dan Eropa tidak lain merupakan dari pembinaan pengembangan manggis yang sudah dimulai sebelum Banten menjadi pilihan," kata Agus. 

Setelah berhasil menembus pasar luar negeri, perkebunan manggis di kedua kabupaten itu pun di tata, agar hasilnya lebih melimpah dan meningkatkan kualitas ekspor.

Pembinaan seperti registrasi kebun, penguatan sistem perlindungan tanaman, penguatan sistem informasi, penguatan kelembagaan, penanganan pascapanen, akselerasi akses pembiayaan kemitraan dan promosi, dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian dan Peternakan di provinsi maupun kabupaten dan kota.

"Provinsi Banten sudah mampu memenuhi permintaan pasar internasional dan pasar regional," ucapnya. (ase)

Ilustrasi Ekspor-Impor

Surplus Neraca Dagang April 2025 Terendah dalam 60 Bulan, BPS Ungkap Biang Keroknya

surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$160 juta di April 2025, merupakan nilai surplus terendah selama 60 bulan terakhir atau sejak Mei 2020.

img_title
VIVA.co.id
2 Juni 2025