Istana Tegaskan Infrastruktur Tak Instan Dorong Ekonomi 

Jalur Trans Papua.
Sumber :
  • VIVA/Jihad Akbar

VIVA – Istana Kepresidenan mengakui, infrastruktur yang masif dibangun selama masa pemerintahan Jokowi-JK, tidak akan secara instan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kunjungi Jateng Omah Expo 2024, Properti Komersial Investasi Menjanjikan

Menurut Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Yanuar Nugroho, pembangunan infrastruktur lebih dimaksudkan sebagai investasi jangka panjang bangsa Indonesia, bukan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam waktu singkat.

"Membangun infrastruktur itu, memang dampaknya tidak akan mungkin bisa dirasakan langsung. Jadi, Anda membangun jalan sekarang, terus besok mengatakan pertumbuhan ekonomi langsung naik. Itu tidak begitu," ujar Yanuar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.

Hidupkan Yogyakarta Kota Sepeda, Wakil Ketua Kadin DIY Siapkan Program Sego Segawe Comeback

Yanuar menyampaikan, dampak nyata infrastruktur terhadap ekonomi lazimnya baru terlihat paling sedikit tiga atau lima tahun setelah pembangunannya tuntas.

"Jadi, kalau sebuah jalan selesai dibangun tahun 2019, 2018, paling cepat dampak ekonominya nanti akan terasa tahun 2022, 2023," ujar Yanuar.

HUT Jakarta ke-497, Heru Budi: Perayaan Terakhir Sandang Status Ibu Kota Negara

Yanuar menegaskan, infrastruktur-infrastruktur yang baru mulai beroperasi, saat ini lebih memiliki fungsi sebagai alat membuka keterisoliran suatu daerah, juga pemerataan ekonomi nasional.

"Infrastruktur itu menjadi penting, terutama di daerah yang pertumbuhan ekonominya rendah, yang terisolasi, agar isolasi itu terbuka," ujar Yanuar. (asp)

Transaksi digital.

BI Ramal Transaksi Digital RI pada 2030 Naik 14 Kali Lipat Terdorong Hal Ini

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, transaksi digital naik hingga 14 kali lipat dari 600 juta transaksi, menjadi 10,05 miliar transaksi pada 2030.

img_title
VIVA.co.id
24 Agustus 2024