KEIN Tunjuk Solo Jadi Kiblat RI Kembangkan Ekonomi Kerakyatan

Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Soetrisno Bachir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq

VIVA – Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menunjuk Solo menjadi rujukan untuk pengembangan ekonomi kerakyatan bagi daerah lain di Indonesia. Perekonomian daerah yang kuat diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja serta mengurangi angka kemiskinan.

BNI Perkuat Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan di Desa Ponggok

Ketua KEIN, Soetrisno Bachir mengatakan Kota Solo memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan nasional. Kota kelahiran Presiden Jokowi itu dinilai sudah cukup berkembang dari daerah sentra industri kecil dan menengah menjadi kota jasa dalam 15 tahun terakhir.

"Kepemimpinan Pak Jokowi di Solo selama dua periode turut memberikan warna baru ekonomi lokal di Solo yang bisa dicontoh di daerah-daerah lain," kata dia di acara tasyakuran kemenangan pasangan Jokowi-Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2014 di Graha Sabha Buana, Sabtu, 25 Mei 2019.

Dorong Ekonomi Kerakyatan Bergeliat, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun kepada 2,5 juta Debitur UMKM Hingga Agustus 2025

Menurut mantan Ketua Umum PAN, pihaknya sedang mempelajari Kota Solo khususnya dan sekitarnya karena kegiatan ekonomi di daerah tersebut bisa menggeliat dengan baik. Di Kota Bengawan itu kekuatan ekonomi lokal begitu terasa mulai dari kreativitas, inovasi sehingga kuliner dan wisata bisa berjalan dengan baik.

"KEIN akan menjadikan Solo sebagai pelajaran dan studi kami agar kota-kota lain bisa meniru. Di Solo memang banyak perkembangan yang luar biasa sehingga pertumbuhan ekonominya jauh dibandingkan dengan kota lain," jelas dia.

Perkuat Ekonomi Kerakyatan, BRI dan Medco E&P Jalin Kolaborasi Strategis Program Pemberdayaan UMKM

KEIN sebagai lembaga yang melakukan kajian-kajian dan memberikan saran kepada Presiden Jokowi berharap pengembangan kemandirian ekonomi yang ada di Solo bisa diikuti dan dipelajari oleh daerah lain. Dengan demikian diharapkan pengembangan kemandirian ekonomi ataupun kearifan lokal dapat tercipta di berbagai daerah di Indonesia.

"Inilah bentuk daripada kota yang sangat independen sehingga tidak menggantungkan ekspor. Karena problem kita kan sekarang ekspor yang kecil. Nah dengan pengembangan ini diharapkan bisa muncul para eksportir," harapnya.

Selain itu dengan model pengembangan ekonomi seperti itu, Soetrisno berharap mengurangi impor karena semua yang ada di Solo merupakan hasil produksi di lingkungan kota itu sendiri. Adapun hasil produksi lokal itu meliputi kerajinan, kuliner, fashion, kreativitas hingga ekonomi kreatif itu berkembang berlandaskan kearifan lokal Solo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya