Properti Memburu Cuan dari Tahun Tikus Logam

Tahun Tikus Logam.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Bisnis properti Tanah Air berharap berkah di Tahun Baru Imlek 2571, yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020. Tahun Tikus Logam, begitu menurut kalender China, diyakini berhubungan dengan unsur logam dan tanah. Salah satu industri yang mencoba peruntungan di tahun ini adalah properti.

Ciputra Group Luncurkan Cluster Mediterania Ekslusif di Citra Garden City, Ini Keunggulannya

Dari sisi fundamental, sektor properti mendapat dukungan dari suku bunga acuan yang turun 100 bps pada 2019 dan beberapa pelongaran dalam kebijakan loan to value (LTV).

Setelah mencapai puncaknya pada 2012-2014, tren siklus properti berangsur turun. Tahun ini diprediksi menjadi awal periode kenaikan sektor properti, di mana proyeksi puncaknya akan terjadi pada 2023-2025.

Properti Jadi Investasi Cerdas yang Bertahan untuk Generasi Mendatang, Perhatikan 4 Aspek Ini

Master Feng Shui Indonesia, Xiang Yi Hong, memberikan gambaran optimisme di Tahun Tikus Logam. Menurutnya, bisnis properti adalah bidang yang dianggap paling potensial.

Salah satu alasannya karena bisnis properti terus mengalami perbaikan dan peningkatkan dari tahun-tahun sebelumnya.

30 Ucapan Tahun Baru Imlek yang Penuh Harapan dan Makna

"Properti di Indonesia akan membaik tahun ini setelah selama beberapa tahun belakangan melemah. Tahun lalu kan sempat bergejolak, tahun ini membaik," ungkapnya di Jakarta, Jumat, 24 Desember 2020.

Hal ini bisa dimaklumi karena jika dikaitkan dangan lemahnya kinerja sektor properti tahun lalu serta perkembangan ekonomi dan politik nasional, wajar saja apabila di 2020 kinerjanya akan membaik.

"Berbagai kebijakan pemerintah serta pembangunan infrastruktur yang sudah mulai beroperasi, turut memberikan kontribusi terhadap bisnis properti di tahun ini," papar dia.

Rupiah Buat Suram Sektor Properti

Sementara itu, analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata menyebutkan, karena Tahun Tikus Logam berhubungan dengan unsur logam dan tanah, maka saham yang berkaitan dengan emiten properti diprediksi bakal meraih hoki.

"Emiten properti dapat meningkatkan pemasaran pada tahun ini setelah cenderung menunda peluncuran dan menekan harga jual di tahun 2019. Itu dari sisi fundamental. Segmen yang paling berkembang masih di kelas menengah bawah (middle-low) dengan harga maksimal Rp500 juta per unit," kata Liza.

Direktur PT Tri Raton Mega, Iwan Romano, mengaku bahwa pergerakan positif properti telah dirasakan, di mana respons masyarakat terlihat di proyek-proyek yang sedang dikembangkan.

Untuk itulah, PT Tri Raton Mega sedang mengembangkan Apartemen Norrington Suites yang berada di koridor By Pass Cawang-Tanjung Priok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya